(0721) 8030188    [email protected]   

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Batu Putuk Sebagai Kawasan Ekowisata


Provinsi Lampung, sebagai pintu masuk Pulau Sumatera, memiliki potensi alam yang melimpah dengan 350 objek wisata, termasuk di Kota Bandar Lampung yang memiliki 57 objek wisata. Salah satu kawasan wisata yang potensial adalah Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat, yang terkenal dengan wisata alamnya Kelurahan Batu Putuk menawarkan berbagai objek wisata seperti Air Terjun, Taman Wisata Wira Garden, dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Promosi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan mengenalkan objek wisata Batu Putuk kepada masyarakat luas. Namun, promosi yang dilakukan masih minim, dan tidak terdapat toko souvenir sebagai ciri khas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi partisipasi masyarakat Batu Putuk dalam pengembangan pariwisata. Pendekatan deduktif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis konsep dan prinsip pariwisata berkelanjutan berdasarkan teori yang telah ditetapkan dan pengambilan data menggunakan teknik Snowball, di mana sampel diperoleh dari responden yang direkomendasikan oleh responden sebelumnya. Analisis dilakukan menggunakan komponen 4A Cooper (1995) yang meliputi Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary Service untuk menilai kondisi karakteristik objek wisata Batu Putuk .Pada variabel atraksi, Batu Putuk menawarkan berbagai atraksi wisata alam, budaya, dan minat khusus. Pada variabel aksesibilitas, kondisi jalan di Batu Putuk sudah baik, namun belum tersedia transportasi umum. Pada variabel amenitas, terdapat fasilitas yang cukup lengkap seperti mushola, toilet, tempat makan, dan tempat parkir. Namun, pada variabel ancillary service, belum terdapat kelompok sadar wisata atau kelompok tertentu yang mengembangkan pariwisata di Batu Putuk. Tingkat partisipasi masyarakat Batu Putuk berdasarkan teori Arnstein (1969) berada pada tingkat penentraman, di mana keputusan akhir masih berada di tangan pemerintah meskipun pendapat masyarakat tetap dipertimbangkan. Berdasarkan teori Cohen dan Uphoff (1980), bentuk partisipasi masyarakat terlihat dari kehadiran dan kemauan mereka dalam menghadiri rapat dan pelaksanaan kegiatan pengembangan objek wisata. Masyarakat juga telah merasakan manfaat dari adanya objek wisata dan turut hadir dalam kegiatan evaluasi yang diadakan oleh pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan Wisata Batu Putuk telah menunjukkan potensi besar dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Namun, diperlukan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan aksesibilitas, fasilitas, dan partisipasi masyarakat guna memaksimalkan manfaat pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409170052

Keyword
Partisipasi Objek Wisata Batu Putuk Ekowisata