ANALISIS BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Radioterapi dan Kedokteran Nuklir Rumah Sakit Urip Sumoharjo)
Pada pelaksanaan proyek konstruksi terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya pertambahan waktu dalam penyelesaian proyek konstruksi yang berdampak pada pertambahan biaya. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya manajemen proyek agar proyek berjalan secara sistematis dan teratur. Pada Proyek Pembangunan Gedung Radioterapi dan Kedokteran Nuklir Rumah Sakit Urip Sumoharjo mengalami keterlambatan sebesar 1,67% pada progres mingguan yang dapat menghambat penyelesaian proyek. Percepatan waktu pelaksanaan proyek menjadi salah satu upaya dalam mengendalikan keterlambatan penyelesaian proyek. Pada penelitian ini, percepatan menggunakan metode Least Cost Analysis yang bertujuan untuk menganalisis biaya dan waktu dengan alternatif percepatan yaitu penambahan jam lembur selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam, serta penambahan tenaga kerja untuk mendapatkan hasil biaya dan waktu yang sangat minimum pada pekerjaan jalur kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan hasil biaya akhir dan efisiensi biaya serta hasil percepatan waktu dan efisiensi waktu setelah dilakukan alternatif percepatan. Total biaya pada saat kondisi normal sebesar Rp 97.900.000.000 dengan durasi normal selama 163 hari. Berdasarkan analisis biaya dan waktu, pada metode Least Cost Analysis memperoleh hasil biaya setelah adanya percepatan yaitu Rp 97.698.742.928 dengan nilai efisiensi biaya 0,2066
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409130048
Keyword
keterlambatan percepatan biaya waktu least cost analysis minimum