KAJIAN DAMPAK EKOLOGIS DAN SOSIAL KEBERADAAN EMBUNG DI KOTA BANDARLAMPUNG DAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Studi Kasus : Embung UIN RIL, Harapan Jaya Korpri, UNILA dan ITERA
Embung merupakan infastruktur sumber daya air yang digunakan untuk menampung dan
menyimpan air di Kawasan sekitarnya. Keberadaan embung memiliki kaitan yang kompleks
terhadap dampak ekologis dan sosial. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan
guna lahan yang meningkat, sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan permintaan
kebutuhan sumber daya air yang berkelanjutan. Maka diperlukan lebih banyak daerah resapan
seperti pembangunan embung. Setiap embung memiliki peruntukkan masing-masing sehingga
memberikan dampak yang berbeda antar wilayah. Oleh karena itu, kajian dampak ekologis dan
sosial keberadaan embung terhadap Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan
dengan lokasi studi kasus yaitu Embung UIN RIL, Harapan Jaya Korpri, UNILA, dan ITERA
sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan manfaatnya serta meminimalisir dampak
negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak ekologis dan sosial dari
Embung Universitas Islam Negeri Raden Intan, Harapan Jaya Korpri, Universitas Lampung,
dan Institut Teknologi Sumatera terhadap lingkungan dan masyarakat kawasan sekitar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode penelitian campuran (mixed
method). Sehingga penelitian campuran (mixed method) merupakan suatu pendekatan
penelitian yang melibatkan pengumpulan dan analisis data, baik kualitatif maupun kuantitatif
secara bersamaan atau berturut-turut. Penelitian Kualitatif dengan menggunakan metode delphi
dan deskriptif kualitatif untuk menjawab sasaran 1 dan 2. Sedangkan penelitian kuantitatif
digunakan untuk menjawab sasaran 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak ekologis
dan sosial keberadaan embung UIN RIL, Harapan Jaya Korpri, UNILA, dan ITERA
berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan dan masyarakat kawasan sekitar. Dampak
ekologis dari keberadaan embung tersebut yaitu berperan sebagai konservasi air yang dapat
meningkatkan kualitas air dan mendukung kehidupan biota air embung. Selain itu, embung
juga dapat membantu dalam pengendalian banjir. Disamping itu, terdapat dampak negatif dari
keberadaan embung yaitu penumpukan sedimen. Sedangkan untuk dampak sosial dari
keberadaan embung yaitu pemanfaatan embung sebagai ruang terbuka yang memungkinkan
terjadinya interaksi dan aktivitas sosial seperti berkumpul, berolahraga, kegiatan lainnya
semakin meningkat. Di area embung juga terdapat fasilitas publik yang memadai sehingga
meningkatkan interaksi sosial. Namun, dengan meningkatnya jumlah pengunjung ini juga
berpotensi menimbulkan dampak negatif yaitu tindak kriminalitas. Kombinasi antara manfaat
ekologis dan sosial yang diberikan oleh keberadaan embung menjadikannya sebagai elemen
penting dalam pengelolaan lingkungan perkotaan dan pengembangan komunitas yang sehat
dan aman. Upaya pemeliharaan yang berkelanjutan dan manajemen yang efektif akan
memastikan bahwa embung terus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409130016
Keyword
Embung Konservasi Air Pengendali Banjir Interaksi Sosial Dampak Ekologis Dampak Sosial Masyarakat