Perancangan Bangunan Pengaman Pantai Untuk Mengatasi Abrasi Pantai Suwuk, Kebumen, Jawa Tengah
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021, terjadi abrasi yang berlokasi di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kebumen. Dampak dari abrasi ini ialah terjadinya perubahan garis pantai yang cukup signifikan. Salah satu upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut ialah melakukan perencanaan bangunan pelindung pantai sesuai dengan parameter-parameter dan urgensi pada Pantai Suwuk. Parameter-parameter dalam melakukan perencanaan bangunan pelindung pantai antara lain tinggi gelombang signifikan, pasang surut khususnya nilai HHWL (Highest High Water Level), koefisien refraksi serta koefisien shoaling untuk transformasi gelombang laut ke laut dangkal, kenaikan muka air laut, serta Sea Level Rise. Data tinggi dan periode gelombang signifikan diolah dengan menggunakan distribusi probabilitas distribusi Weibull pada kala ulang 50 Tahun dengan nilai tinggi dan periode gelombang ekstrim berturut-turut sebesar 2,293 meter dan 8,274 detik. Gelombang yang menjalar menuju perairan dangkal mengalami transformasi gelombang oleh koefisien refraksi dan koefisien shoaling didapatkan nilai tinggi gelombang deformasi sebesar 2,279 meter pada kedalaman 5 meter. Dengan menggunakan metode Admiralty, didapatkan nilai HHWL sebesar 2,338 meter. Nilai kenaikan muka air laut akibat gelombang sebesar 0,214 meter. Nilai kenaikan muka air laut sea level rise pada perkiraan terbaik tahun 2075 sebesar 0,240 meter. Maka dapat disimpulkan, nilai elevasi muka air rencana (design water level) yang didapatkan sebesar 3,031 meter. Bangunan pelindung pantai yang dipilih ialah breakwater lepas pantai karena berfungsi untuk mempertahankan posisi garis pantai dan mempertahankan fungsi Pantai Suwuk sebagai destinasi wisata. Perencanaan breakwater menggunakan jenis lapis lindung batu boulder dimana didapatkan nilai rambatan gelombang sebesar 1,04 meter dengan elevasi puncak breakwater berada padad ketinggian 5 m, lebar puncak 2,100 meter, tebal lapisan berturut-turut sebesar 2,100 meter, 1,000 meter, dan 0,400 meter. Breakwater yang dirancang disusun secara seri sepanjang lokasi tinjauan gunan memperkecil peluan terjadinya tombolo setelah konstruksi dibangun.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409110001
Keyword
gelombang signifikan, transformasi gelombang, Desi