Alternatif Desain Keramba Jaring Tancap Bambu Untuk Perikanan di Perairan Teluk Lampung
Perairan Teluk Lampung merupakan salah satu perairan yang digunakan sebagai sarana pekonomian untuk Provinsi Lampung seperti budidaya keramba pancang yang kedepannya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja lingkungan untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan. Teluk Lampung memiliki luas luas perairan 1.888 km2 ini merupakan wilayah perairan dangkal dengan kedalaman rata-rata mencapai 20 meter yang nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan seperti perikanan tangkap, budidaya mutiara, pariwisata, pelayaran, pelabuhan, pemukiman, maupun kegiatan perdagangan. Selain berfokus pada budidaya keramba jaring tancap, struktur keramba berasal dari bambu juga perlu difokuskan karena meningkatnya keramba jaring tancap yang telah digunakan dapat mengakibatkan struktur yang telah dibangun tidak sesuai dengan standar.
Hipotesis awal dari penelitian Tugas Akhir ini adalah dengan menetapkan kajian kondisi pada Perairan Teluk Lampung setelah dibangunnya keramba jaring tancap dan penggunaan perangkat lunak SACS dilakukan untuk menganalisis struktur eksisting keramba jaring tancap di Perairan Teluk Lampung. Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Januari hingga Mei 2024. Beberapa data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain seperti data pasang surut untuk mendapatkan nilai pasang surut di perairan Teluk Lampung, data keramba untuk membuat desain area budidaya perikanan Teluk Lampung, data beban lingkungan seperti, data angin, data gelombang dan data arus untuk mendapatkan karakteristik di perairan Teluk Lampung, data bambu untuk mendapatkan karakteristik jenis bambu yang digunakan untuk keramba dan data tanah untuk mendapatkan jenis tanah di dasar perairan Teluk Lampung.
Kata Kunci: Beban Lingkungan, Perairan Teluk Lampung, Struktur Keramba, Struktur Bambu, SACS.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409060043
Keyword
Beban Lingkungan Perairan Teluk Lampung Keramba Bambu