Hazardous Gas Monitoring System (HAGAMORO) Dengan Tampilan LCD dan Notifikasi Telegram Berbasis Arduino Uno
Pada masa sekarang, tingkat kebersihan udara saat ini dan semakin banyaknya penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil yang menghasilkan emisi gas berbahaya dapat mengakibatkan tercemarnya oksigen di udara, sehingga dapat mengakibatkan keracunan atau terjadinya kematian akibat menghirup oksigen yang terkontaminasi gas polutan udara khususnya gas seperti Benzena (C6H6), Alkohol, Metana (CH4), Amonia (NH3), Karbon Dioksida (CO2), dan Karbon Monoksida (CO). Pada perancangan produk ini mengembangkan sistem monitoring untuk mendeteksi gas-gas berbahaya dengan menggunakan mikrokontroller Arduino Uno dilengkapi dengan LCD, lampu LED, buzzer dan notifikasi Telegram. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara yang baik dan sehat, dapat mendeteksi gas-gas berbahaya di sekitar, dan dapat mengetahui tingkat kadar gas untuk dapat dihindari. Arduino Uno dilengkapi dengan koneksi internet melalui WiFi dengan menggunakn ESP32 sebagai penghubung monitoring jarak jauh. Dalam penelitian ini mendapatkan hasil yang akurat pada sampel data percobaan pada kebun raya Itera mendapatkan hasil aman 100%, dalam ruangan bersih level aman dengan 100% sehingga LED akan merespon warna hijau, untuk alkohol pada taraf sedang 96,06%, pembakaran baygon masih dalam taraf sedang 90,99% LED akan merespon warna kuning, asap sampah masuk siaga 92,06%, asap rokok siaga 92,24%, asap vape pada taraf siaga 98,24% LED akan merespon warna biru, buzzer menyala dan muncul notif telegram, pada asap knalpot motor dan gas korek api masuk taraf bahaya 100% sehingga LED merah menyala dan buzzer menyala kencang dan notif Telegram secara real-time tanpa adanya delay.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409060031
Keyword
ArduinO Uno ESP3 Buzzer Telegram