Optimasi Ekstraksi Pektin Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca) Metode Maserasi Menggunakan Pelarut Ammonium Oksalat Terhadap Mutu Pektin
Pisang merupakan salah satu jenis komoditas buah utama di Indonesia. Pengolahan pisang biasanya hanya memanfaatkan buahnya saja dan menyisakan limbah berupa kulit pisang. Kulit pisang mempunyai persentase sebesar 40 persen dari total berat buah pisang. Kulit pisang mengandung pektin sebanyak 10 persen hingga 21 persen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah kulit pisang adalah dengan mengekstrak menjadi pektin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum ekstraksi pektin menggunakan pelarut ammonium oksalat dengan metode maserasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Respon Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Box-Behnken Design (BBD). Desain penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu perbandingan rasio bahan dan pelarut,(1:40, 1:50 dan 1:60), pH (1, 1,5 dan 2), dan ukuran sampel (60 mesh, 80 mesh, 100 mesh). Analisis pektin meliputi kadar air, kadar abu, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat dan derajat esterifikasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel formula ekstraksi optimum yaitu perbandingan rasio dan pelarut 1:50, pH 1,5 dan ukuran sampel 80 mesh. Karakterisasi pektin hasil optimum yaitu rendemen 26,8267 persen, kadar air 7,8210 persen, kadar abu 4,7609 persen, berat ekivalen 551,32 mg, kadar metoksil 4,2538 persen, kadar galakturonat 56,0938 persen, dan derajat esterifikasi 43,0626 persen. Hasil pektin optimum telah memenuhi standar IPPA, namun untuk berat ekivalen belum memenuhi standar IPPA.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409060019
Keyword
Kulit Pisang Maserasi Ammonium Oksalat