ANALISIS FASIES DAN PROVENAN SUMBER EMAS PLASER DI DAERAH IUP OP PT. FABRIK KOMPONEN INDUSTRI ENERGI
ABSTRAK
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, di antaranya pertambangan yang menjadi salah satu sektor utama setelah pertanian. Provinsi Riau terletak di pulau Sumatra dan dikenal karena memiliki potensi besar dalam sumber daya tambang dan mineral, termasuk minyak bumi, batubara, dan logam mulia seperti emas. PT. Fabrik Komponen Industri Energi (PT. FKIE) merupakan perusahan yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang terletak di Daerah Cerenti dan Sekitarnya, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. PT. FKIE baru-baru ini sedang melakukan eksploitasi batubara pada daerah Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan ditemukan adanya potensi emas plaser pada bagian overburden (OB). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fasies, asosiasi fasies dan lingkungan pengendapan dari endapan sedimen, menentukan hubungan antara fasies dengan keterdapatan emas, dan mengidentifikasi provenan emas plaser pada daerah penelitian. Metode dan analisis yang digunakan pada penelitian ialah metode analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi panning (dulang) dan identifikasi morfologi butir sedimen, sementara analisis kuantitatif mencakup identifikasi jenis sedimen melalui pendekatan analisis provenan. Dari hasil Pengukuran Penampang Stratigrafi (PPS) didapatkan fasies endapan pasir kasar (F1) dan fasies endapan kerikil-kerakal (F2). kedua fasies ini dikelompokkan menjadi asosiasi fasies channel fluvial dengan lingkungan pengendapan fluvial. Keberadaan emas plaser hanya ada pada fasies endapan kerikil-kerakal (F2), hal ini disebabkan oleh sifat emas sebagai logam berat dengan densitas tinggi yang cenderung mengendap di area dengan aliran air yang relatif kuat. Batuan asal pada lokasi penelitian berada pada provinsi recycled orogen dan provinsi magmatic arc tipe undissected arc dengan setting tektonik didominasi pada strike slip, sebagian pada passive margin dan di antara back arc-island arc dengan Fore arc - island arc. Aktivitas tabrakan dan pengangkatan yang berlangsung pada akhir periode Kapur mengindikasikan bahwa emas di lokasi penelitian terbentuk melalui proses mineralisasi yang diperkirakan terjadi setelah akhir periode Kapur, yaitu pada zaman Neogen dan berasal dari daerah Salida dan Bukit Bulat, Sumatra Barat.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409050029
Keyword
Emas plaser fasies provenan lingkungan pengendapan Riau