PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PROSES ANODISASI DEKORATIF TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN PASIF PADA PRODUK HASIL REMELTING SCRAP ALUMINIUM
Aluminium merupakan logam non-ferrous yang memiliki karakteristik unik. Remelting atau peleburan ulang menjadi salah satu solusi untuk membuat produk baru dari logam bekas atau serpihan logam yang pada kali ini adalah aluminium. Anodisasi menjadi proses penting untuk menghasilkan lapisan oksida pada permukaan aluminium yang direaksikan dengan oksigen (O2) dari larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Lapisan oksida tidak hanya meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan aus, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam hal estetika, memberikan warna dan penampilan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur larutan anodisasi dekoratif menggunakan pewarna sintetis terhadap nilai perubahan massa dan ketahanan warnanya. Anodisasi aluminium menggunakan variasi temperatur larutan elektrolit 30°C, 35°C, dan 40°C, konsentrasi larutan H2SO4 15%, arus 0,7 A, tegangan 30 V, dan pewarna sintetis berwarna biru. Pengujian perubahan massa menggunakan alat neraca analitik dan ketahanan warna menggunakan air yang mengalir secara konstan ke permukaan aluminium dengan larutan NaCl untuk ketahanan abrasi dan daya rekat cat. Nilai perubahan massa tertinggi yaitu pada temperatur 40°C sebanyak 0,24% hingga 0,37
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2409050024
Keyword
Aluminium Remelting Anodisasi Temperatur Perubahan Massa Ketahanan Warna