Kajian Potensi Interaksi Obat pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H. Abdul Moeleok Provinsi Lampung
Gagal jantung kongestif merupakan salah satu penyakit kardiovaskular utama yang menyebabkan kematian di seluruh dunia, dengan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia, gagal jantung kongestif tercatat sebanyak 4.161 kasus dengan prevalensi tertinggi pada usia 35-59 tahun dan ≥ 60 tahun. Pasien gagal jantung kongestif sering mengalami terapi dengan banyak obat yang meningkatkan risiko Drug Related Problems (DRPs), termasuk interaksi obat yang dapat menurunkan kualitas hidup dan memperpanjang masa rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pasien gagal jantung kongestif, pola peresepan obat, dan potensi interaksi obat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada periode Oktober-Desember 2023. Metode yang digunakan adalah observasional retrospektif dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dari rekam medik pasien gagal jantung kongestif dan dianalisis dengan menggunakan Lexicomp untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki (63,30%) dan berusia lebih dari 65 tahun (42,12%). Pasien umumnya menerima 5-10 jenis obat, dengan diuretik furosemide paling sering digunakan. Dari 519 potensi interaksi obat yang terdeteksi, sebagian besar merupakan interaksi dengan tingkat keparahan moderate (82,85%), diikuti oleh mayor (8,09%) dan minor (9,06%). Temuan ini menyoroti pentingnya manajemen dan evaluasi potensi interaksi obat untuk meningkatkan hasil klinis pada pasien gagal jantung kongestif.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408280054
Keyword