IDENTIFIKASI ZONA LEMAH MENGGUNAKAN  METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER ALPHA  YANG DIKORELASIKAN DENGAN DATA SONDIR  STUDI KASUS: JALAN TERUSAN RYACUDU,  KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
		
		
		
			Pembangunan infrastruktur jalan merupakan komponen penting yang 
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu wilayah. 
Peningkatan volume kendaraan yang melintasi ruas jalan akan mempengaruhi 
kondisi jalan. Kerusakan jalan umumnya diakibatkan oleh kondisi geologi bawah 
permukaan, kegagalan drainase, beban kendaraan, usia infrastruktur, dan desain 
yang kurang tepat. Jalan Terusan Ryacudu merupakan jalan yang menghubungkan 
Jalan Tol Trans Sumatera dengan Jalan Lintas Sumatera. Penelitian ini bertujuan 
untuk mengidentifikasi zona lemah pada lapisan bawah permukaan menggunakan 
metode geolistrik konfigurasi Wenner Alpha dan mengkorelasikannya dengan data 
sondir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran litologi pada lintasan 1, 
2, dan 3 bervariasi, dengan dominasi pasir tufan yang memiliki resistivitas antara 
20-80 Ωm. Batuan tuf dengan resistivitas >80 Ωm dan lempung tufaan dengan 
resistivitas <20 Ωm. Lapisan lemah di Jalan Terusan Ryacudu diduga berada pada 
lapisan pasir tufan dengan resistivitas 20-80 Ωm dikedalaman <5m yang 
dipengaruhi oleh ikatan antar partikelnya yang mudah terlepas terutama apabila 
terkena air atau beban eksternal. Didukung dari hasil sondir yang menunjukkan 
material sand-mixtures dan sand dengan nilai tahanan konus (qc) dan Tahanan 
gesek (fs) berkisar antara 35 kg/cm²-90 kg/cm²; fs 0,33-1,67 kg/cm pada 
kedalaman 1-2,4 m dengan konsistensi loose hingga medium dense yang 
berpotensi memengaruhi stabilitas di atas permukaan.
 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408280036 
			Keyword 
			
Infrastruktur  Zona Lemah Metode Geolistrik Wenner Alpha Sondir