(0721) 8030188    [email protected]   

STUDI KARAKTERISTIK DIABETES PADA MENCIT DENGAN VARIASI DOSIS ALOKSAN


Model hewan uji DM dibuat dan digunakan di laboratorium sesuai dengan patologi pasien DM. Teknik yang sering digunakan adalah dengan menginduksi aloksan. Namun, belum banyak penelitian yang menyebutkan dosis aloksan yang tepat dalam menyebabkan DM pada hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dosis aloksan untuk mencapai kondisi DM pada hewan dan juga faktor yang mempengaruhinya seperti durasi, KGD, BB, dan organ hati mencit. Selain itu, dilakukan pemberian terapi glimepirid untuk melihat karakteristik DM yang diberikan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental in vivo. Digunakan 28 ekor mencit jantan galur ddY (Deutschland Denken Yoken) yang dibagi menjadi 4 kelompok diantaranya: kelompok negatif (Nacl), kelompok 1 (Aloksan 100mg/kgBB), kelompok 2 (Aloksan 120mg/kgBB), dan kelompok 3 (Aloksan 150mg/kgBB). Rute pemberian dilakukan secara intraperitonial. Pengukuran KGD dilakukan sebelum dan sesudah diinduksi aloksan. Hasil menunjukan kelompok 3 berhasil menyebabkan mencit mengalami DM dan bertahan hingga 4 hari. Penelitian dilanjutkan dengan menjadikan kelompok negatif sebagai kelompok kontrol dengan menginduksi aloksan lalu kelompok 3 diberi aloksan dan terapi glimepirid. Hasil penelitian menunjukan glimepirid dapat menurunkan KGD pada mencit DM dengan rata-rata 121,71mg/dl. Maka dapat disimpulkan aloksan dapat menginduksi DM tipe 2. Lalu diamati organ hepar pada mencit normal diperoleh hepar yang berwarna merah kecoklatan. Sedangkan mencit DM yang memiliki warna hepar pucat dan berbintik putih. Kata kunci: Diabetes, Aloksan, Mencit, Kadar Gula Darah, Glimepirid.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270105

Keyword
Diabetes, Aloksan, Mencit, Kadar Gula Darah, Glime Diabetes, Alloxan, Mice, Blood Sugar Levels, Glime