STUDI KARAKTERISTIK DIABETES PADA MENCIT DENGAN VARIASI DOSIS ALOKSAN
Model hewan uji DM dibuat dan digunakan di laboratorium sesuai dengan patologi
pasien DM. Teknik yang sering digunakan adalah dengan menginduksi aloksan.
Namun, belum banyak penelitian yang menyebutkan dosis aloksan yang tepat dalam
menyebabkan DM pada hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dosis
aloksan untuk mencapai kondisi DM pada hewan dan juga faktor yang
mempengaruhinya seperti durasi, KGD, BB, dan organ hati mencit. Selain itu,
dilakukan pemberian terapi glimepirid untuk melihat karakteristik DM yang diberikan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental in vivo. Digunakan 28
ekor mencit jantan galur ddY (Deutschland Denken Yoken) yang dibagi menjadi 4
kelompok diantaranya: kelompok negatif (Nacl), kelompok 1 (Aloksan 100mg/kgBB),
kelompok 2 (Aloksan 120mg/kgBB), dan kelompok 3 (Aloksan 150mg/kgBB). Rute
pemberian dilakukan secara intraperitonial. Pengukuran KGD dilakukan sebelum dan
sesudah diinduksi aloksan. Hasil menunjukan kelompok 3 berhasil menyebabkan
mencit mengalami DM dan bertahan hingga 4 hari. Penelitian dilanjutkan dengan
menjadikan kelompok negatif sebagai kelompok kontrol dengan menginduksi aloksan
lalu kelompok 3 diberi aloksan dan terapi glimepirid. Hasil penelitian menunjukan
glimepirid dapat menurunkan KGD pada mencit DM dengan rata-rata 121,71mg/dl.
Maka dapat disimpulkan aloksan dapat menginduksi DM tipe 2. Lalu diamati organ
hepar pada mencit normal diperoleh hepar yang berwarna merah kecoklatan.
Sedangkan mencit DM yang memiliki warna hepar pucat dan berbintik putih.
Kata kunci: Diabetes, Aloksan, Mencit, Kadar Gula Darah, Glimepirid.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270094
Keyword