Pola Peresepan Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUD DR.H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Periode Juli-September 2023
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, terdapat 713.783 jiwa yang menderita penyakit GGK di Indonesia. Peresepan obat yang tepat menjadi faktor penting penyembuhan penyakit GGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola peresepan obat pada pasien GGK di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Periode Juli-September 2023. Jenis penelitian berupa observasional dengan rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel yang digunakan yakni 71 rekam medis pasien GGK. Hasil penelitian menunjukan Karakteristik pasien GGK didominasi oleh laki-laki (58%), lansia awal (45-54 tahun) (39%), lama rawat 3-6 hari (80%), dengan status bekerja(58%), memiliki penyakit penyerta (92%), dan tingkat keparahan berdasarkan nilai GFR <15 (98,6%). Peresepan Obat didominasi dengan pemberian jumlah obat 5-10 obat (68%). Golongan obat berupa antihipertensi golongan diuretik (8,10%), antiangina golongan nitrat (1,52%): ISDN dan nitrogliserin (0,76%), suplemen kalsium (10,38%): kalsium karbonat (10,13%), penambah darah asam folat (15,19%), antibiotik golongan sefalosporin (4,05%): ceftriaxone (2,78%), penghambat sekresi asam lambung golongan Inhibitor pompa proton (8,34%): omeprazole (3,80%), analgetik antiinflamasi golongan NSAID (2,28%): paracetamol (2,03%), diberikan secara oral (78,0%). Kesimpulan penelitian ini pasien GGK sebagian besar terjadi pada laki-laki berusia 45-54 tahun dengan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan suplemen penambah darah yaitu asam folat.
Kata Kunci : gagal ginjal kronis, pola peresepan obat, instalasi rawat inap
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270076
Keyword
gagal ginjal kronis, pola peresepan obat, instalas Chronic Kidney Disease, drug prescribing pattern,