UJI HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK RIMPANG JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ISONIAZID DAN RIFAMPISIN
Drug induced liver injury (DILI) merupakan kerusakan hati disebabkan oleh
penggunaan obat-obatan, seperti kombinasi isoniazid (INH) dan rifampisin (RMP).
Ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman obat yang
digunakan sebagai hepatoprotektor karena memiliki aktivitas antioksidan.
Penelitian ini bertujuanmengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak rimpang
jahe (Zingiber officinale) sebagai hepatoprotektor terhadap kadar malondialdehid
pada hati mencit yang diinduksi isoniazid dan rifampisin. Terdapat enam kelompok
mencit terdiri dari tiga kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan. Kelompok
kontrol terdiri dari kelompok normal (CMC Na 1%), negatif (isoniazid 400
mg/kgBB mencit dan rifampisin 400 mg/kgBB mencit), dan positif (Curcuma FCT
21,6 mg/kgBB mencit). Kelompok perlakuan diberikan ekstrak rimpang jahe
dengan tiga variasi dosis (400 mg/kgBB mencit, 750 mg/kgBB mencit, dan 1000
mg/kgBB mencit). CMC Na 1%, INH-RMP, Curcuma FCT, dan ekstrak rimpang
jahe diberikan secara peroral selama 21 hari. Setelah perlakuan, mencit dibedah lalu
diambil organ hatinya dan digerus. Setelah itu, disentrifugasi sehingga diperoleh
supernatan jernih. Kadar MDA diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis (λ=
532 nm). Induksi INH-RFP menyebabkan kerusakan hati ditandai dengan
perubahan morfologi hati serta peningkatan kadar MDA. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan dosis ekstrak rimpang jahe secara signifikan
menurunkan kadar MDA pada hati mencit yang diinduksi isoniazid dan rifampisin
sebesar 13,98% pada dosis 400mg/kgBB, 31,25% pada dosis 700 mg/kgBB dan
48,38% pada dosis 1000 mg/kgBB. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan dosis
ekstrak rimpang jahe dosis 400mg/kgBB, 700 mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB mencit
memiliki efek sebagai hepatoprotektor.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270071
Keyword
hepatoprotektor MDA rifampisin isoniazid