(0721) 8030188    [email protected]   

Mikrozonasi Daerah Rawan Gempabumi dengan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) berdasarkan Karakteristik Kerentanan Tanah sebagai Upaya Mitigasi di Pangandaran bagian Selatan, Jawa Barat


Gempabumi adalah fenomena yang tidak lagi asing dikalangan masyarakat. Pangandaran termasuk kabupaten yang butuh prioritas dalam mitigasi bencana bencana gempabumi. Mikrozonasi dibuat berdasarkan sebaran frekuensi dominan, amplifikasi, indeks kerentanan, dan Vs30. Kurva H/V dari data mikrotremor diperoleh dari Geopsy untuk memperoleh nilai frekuensi dominan dan amplifikasi. Selanjutnya dicari nilai indeks kerentanan dan Vs30. Berdasarkan keempat parameter ada beberapa daerah yang perlu diperhatikan karena termasuk kedalam daerah rawan yang diidentifikasi tersusun atas tanah lunak dengan karakteristik batuan penyusunnya berupa batuan aluvial dengan lapisan sedimen permukaan tebal. Daerah tersebut memiliki nilai frekuensi rendah, faktor amplifikasi yang tinggi, Vs30 yang rendah, dan indeks kerentanan yang tinggi, yaitu di (Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang), (Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang), (Desa Cibenda, Kecamatan Parigi), dan (Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran). Daerah disekitarnya juga perlu mewaspadai karena kondisi tanah penyusun yang dominan sama. Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebaiknya oleh masyarakat sebagai upaya mitigasi agar kerusakan yang terjadi dapat diminimalisir.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270028

Keyword
Mikrozonasi HVSR Frekuensi Dominan Amplifikasi Indeks Kerentanan