Studi Antropometri Pemanen Kelapa Sawit untuk Perbaikan Desain Alat Panen Sawit (Egrek) di Kabupaten Lampung Timur
Panen sawit diartikan kegiatan untuk mengambil hasil produksi kelapa sawit
dalam bentuk tandan buah segar (TBS). Pemanenan dilakukan manual
menggunakan egrek. Pemanenan secara manual kerap kali berorientasi kepada
hasil tanpa memperhatikan faktor K3. Perlu kajian lebih lanjut terkait kegiatan
pemanenan kelapa sawit yang berorientasi pada kenyamanan pekerja. Salah
satunya dengan menggunakan pendekatan ergonomi dengan menerapkan
antropometri sebagai dasar dalam perbaikan alat panen sawit. Metode yang
digunakan adalah Selang Alami Gerak (SAG) berbasis data antropometri. Jarak
aman pemanen dengan pohon diketahui sejauh 7700 mm dengan tinggi pohon
12.000 mm dan didapatkan dimensi panjang batang alat egrek adalah 11320 mm
dengan batang 1 berukuran 6000 mm dan batang 2 berukuran 5320 mm. Dimensi
panjang dan tinggi pisau pemotong menggunakan dimensi egrek di lapang yaitu
320 mm karena tidak adanya keluhan pada pisau pemotong. Tinggi badan
pemanen di Kabupaten Lampung Timur tergolong tinggi dengan rata-rata 162,6
cm, lebar bahu tergolong kecil dengan rata-rata 45,8 cm dan panjang lengan
tergolong pendek dengan rata-rata 68,6 cm. Perbaikan dilakukan pada bagian
pemanjang dan pemendek batang serta pada pengunci pisau pemotong yang
bertujuan agar kegiatan pemanenan kelapa sawit dapat dilakukan dengan efektif
serta mendapat hasil yang maksimal.
Kata kunci: antropometri, ergonomi, kelapa sawit, panen.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270004
Keyword
antropometri ergonomi kelapa sawit panen