(0721) 8030188    [email protected]   

Studi Antropometri Pemanen Kelapa Sawit untuk Perbaikan Desain Alat Panen Sawit (Egrek) di Kabupaten Lampung Timur


Panen sawit diartikan kegiatan untuk mengambil hasil produksi kelapa sawit dalam bentuk tandan buah segar (TBS). Pemanenan dilakukan manual menggunakan egrek. Pemanenan secara manual kerap kali berorientasi kepada hasil tanpa memperhatikan faktor K3. Perlu kajian lebih lanjut terkait kegiatan pemanenan kelapa sawit yang berorientasi pada kenyamanan pekerja. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan ergonomi dengan menerapkan antropometri sebagai dasar dalam perbaikan alat panen sawit. Metode yang digunakan adalah Selang Alami Gerak (SAG) berbasis data antropometri. Jarak aman pemanen dengan pohon diketahui sejauh 7700 mm dengan tinggi pohon 12.000 mm dan didapatkan dimensi panjang batang alat egrek adalah 11320 mm dengan batang 1 berukuran 6000 mm dan batang 2 berukuran 5320 mm. Dimensi panjang dan tinggi pisau pemotong menggunakan dimensi egrek di lapang yaitu 320 mm karena tidak adanya keluhan pada pisau pemotong. Tinggi badan pemanen di Kabupaten Lampung Timur tergolong tinggi dengan rata-rata 162,6 cm, lebar bahu tergolong kecil dengan rata-rata 45,8 cm dan panjang lengan tergolong pendek dengan rata-rata 68,6 cm. Perbaikan dilakukan pada bagian pemanjang dan pemendek batang serta pada pengunci pisau pemotong yang bertujuan agar kegiatan pemanenan kelapa sawit dapat dilakukan dengan efektif serta mendapat hasil yang maksimal. Kata kunci: antropometri, ergonomi, kelapa sawit, panen.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408270004

Keyword
antropometri ergonomi kelapa sawit panen