Identifikasi Ketebalan Lapisan Lunak Berdasarkan Data Mikrotremor Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) di Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung
Indonesia merupakan negara yang terletak di antara empat lempeng tektonik besar dunia, sehingga memiliki potensi besar mengalami gempa bumi. Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung, termasuk daerah yang rawan gempa bumi akibat banyaknya sesar lokal. Kecamatan Kemiling di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dalam lima tahun terakhir, sehingga kebutuhan akan analisis kualitas tanah untuk perencanaan keamanan bangunan semakin mendesak. Berdasarkan fenomena gempa swarm yang terjadi pada tahun 2006 di Kecamatan Kemiling, diperlukan analisis ketebalan lapisan lunak untuk mengurangi risiko retakan dan rekahan tanah. Penelitian ini menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) yang dikembangkan oleh Nakamura (1989) untuk mengidentifikasi karakteristik tanah dan ketebalan lapisan lunak berdasarkan nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Metode HVSR dipilih karena efisien dan memungkinkan pengukuran di area pemukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi natural (f0) di daerah penelitian didominasi oleh frekuensi rendah (0,5-8,6 Hz) dengan dominasi pada 0,5 Hz, yang menunjukkan keberadaan lapisan sedimen tebal. Nilai amplifikasi (A0) berkisar antara 3,1-9,7 dengan dominasi pada 3,1, menunjukkan perbedaan lapisan akibat kontras impedansi pada kedalaman tertentu. Karakteristik lapisan bawah permukaan berdasarkan kecepatan gelombang geser (Vs) kurang dari 175 m/s pada kedalaman 0 hingga 15 meter, menunjukkan ketebalan lapisan lunak sekitar 15 meter dari permukaan yang diasumsikan tersusun atas batuan Tuff dari formasi endapan gunung api muda (Qhv).
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408260026
Keyword
HVSR Lapisan Lunak Mikrotremor Frekuensi Natural Amplifikasi