Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Kabau (Archidendron bubalinum) dalam Menurunkan Kadar Malondialdehid Serum Darah Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Logam Kadmium (Cd)
Lingkungan yang tercemar logam berat seperti kadmium (Cd) menyebabkan terjadinya peningkatan resiko terkena penyakit degeneratif. Lingkungan yang tercemar logam berat bersifat toksik. Sehingga, toksisitas lingkungan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan stres oksidatif. Kondisi stres oksidatif mengakibatkan terganggunya fungsi di dalam sel maupun jaringan, serta merusak susunan asam lemak tidak jenuh yang meningkatkan produksi malondialdehid. Stres oksidatif dapat diatasi dengan meningkatkan kadar antioksidan di dalam tubuh. Antioksidan dapat diperoleh dari tanaman seperti tanaman kabau (Archidendron bubalinum). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1 diphenyl-2-picrylhydrazyl), mengukur kadar total flavonoid menggunakan spektrofotometri, serta mengetahui pengaruh pengaruh pemberian ekstrak terhadap penurunan kadar malondialdehid serum darah dengan metode TBARS. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan pemberian dosis ekstrak 90 mg/kg BB, 190 mg/kg BB, dan 380 mg/kg BB yang dilakukan secara in-vivo. Hasil penelitian aktivitas antioksidan dan kadar total flavonoid berturut-turut diperoleh 93,6 ppm dan 41,64 mg QE/g. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak kulit kabau (Archidendron bubalinum) tergolong kuat. Hasil uji in-vivo dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dengan nilai p-value 0,854 (p>0.05) yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signfikan dari pemberian ekstrak kulit kabau terhadap penurunan kadar malondialdehid serum darah mencit yang diinduksi logam kadmium.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408200021
Keyword
Ekstrak Kulit Kabau Flavonoid Malondialdehid Stres oksidatif