Skrining In Silico pada Interaksi dan Prediksi Toksisitas Senyawa dalam Tanaman Delima (Punica granatum L.) dan Seledri (Apium graveolens) sebagai Inhibitor Kompetitif Enzim α-Glukosidase
Inhibitor α-glukosidase (IAG) merupakan penghambat enzim α-glukosidase
kompetitif yang dapat menjadi terapi sekunder DMT2. Seperti obat sintesis lainnya,
IAG memiliki beberapa efek samping diare, perut kembung, ruam kulit, gatal-gatal
serta infeksi saluran intestinal. Obat herbal dengan kandungan senyawa bioaktif
(metabolit sekunder) yang beragam dapat menjadi alternatif penggunaan IAG.
Tanaman delima (Punica granatum L.) dan seledri (Apium graviolens) diketahui
memiliki aktivitas antidiabetes berdasarkan pengujian in vivo. Tujuan penelitian ini
adalah memprediksi interaksi senyawa potensial yang terkandung pada tanaman
delima dan seledri terhadap protein target dan tokisitasnya secara in silico. Protein
target yang digunakan merupakan enzim α-glukosidase yang diperoleh dari basis
data PDB, sedangkan calon ligan dipilih dari KNApSAcK family. Ligan yang
dipilih merupakan senyawa metabolit sekunder yang memenuhi hukum lima
Lipinski. Berdasarkan hasil docking, terdapat 57 senyawa pada tanaman delima dan
46 senyawa pada seledri dengan ΔG lebih rendah dari akarbosa. Punicaflavone
(delima) dan 2-deoxybrassinoloide (seledri) menjadi senyawa potensial dengan ΔG
masing-masing -8,65 dan -8,67 kkal/mol. Visualisasi interaksi menunjukan bahwa
kedua senyawa berinteraksi dengan residu asam amino penting pada kantung sisi
aktif enzim. Analisis toksisitas menunjukkan bahwa kedua senyawa potensial
kemungkinan tidak berpotensi menyebabkan toksisitas seperti karsinogen
genotoksik dan non-genotoksik dengan memiliki tingkat toksisitas yang tergolong
tinggi seperti akarbosa, namun diprediksi toksik pada organisme akuatik
(punicaflavone membutuhkan perhatian tinggi dan 2-deoxybrassinolide
membutuhkan perhatian menengah).
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408160012
Keyword
Diabetes Melitus Tipe 2 Delima Seledri Docking Toksisitas