Analisis Perbaikan Tanah Lunak Metode Geosynthetic Encased Stone Column (Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Ruas Indrapura – Kisaran STA 114+530 – STA 115+294)
Pembangunan jalan tol di Indonesia umumnya sering mengalami masalah pada lokasi pembangunan yang kurang mendukung. Pembangunan jalan tol yang dilakukan di atas tanah yang bermasalah seperti tanah lunak dan tidak stabil akan menjadi masalah yang sangat serius karena dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan besar pada struktur jalan tol hingga berakibat pada terjadinya kelongsoran timbunan. Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Indrapura – Kisaran akan dibangun timbunan jalan tol di atas tanah lempung lunak sepanjang 764 meter dari STA 114+530 sampai STA 115+294. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan besar pada struktur jalan tol dan juga kelongsoran pada timbunan, perlu dilakukan perbaikan pada tanah dasar lunak di area tersebut. Salah satu metode perbaikan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah metode Geosynthetic Encased Stone Column (GESC). Geosynthetic Encased Stone Column merupakan pengembangan dari metode perbaikan Stone Column yang menggunakan geosintetik sebagai pembungkusnya. Analisis dilakukan dengan memvariasikan diameter, jarak, dan pola pemasangan GESC. Variasi diameter yang digunakan sebesar 0,7 m, 0,8 m, 0,9 m dengan variasi jarak pemasangan sejauh 2 m, 2,5 m, dan 3 m serta menggunakan variasi pola pemasangan segiempat dan segitiga. Proses analisis dilakukan secara analitik menggunakan rumus empiris dan secara numerik (metode elemen hingga) menggunakan program Plaxis 2D dengan model Plane Strain. Hasil analisis menunjukkan bahwa, perbaikan dengan GESC mampu memberikan peningkatan daya dukung tanah sebesar 57,19 hingga 151,95 persen, dan mampu mereduksi penurunan tanah sebesar 50,21 hingga 79,15 persen secara analitik, dan sebesar 42,93 hingga 73,88 persen secara numerik.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408130036
Keyword
perbaikan tanah geosynthetic encased stone column metode elemen hingga daya dukung penurunan