(0721) 8030188    [email protected]   

Pengukuran Tingkat Polusi Cahaya dan Penentuan Awal Waktu Subuh di Institut Teknologi Sumatera Menggunakan Kamera DSLR


View/Open

Author

Advisor

Koleksi
Student Dissertations and Theses

Publisher


Kecerlangan langit malam dapat berasal dari cahaya alami seperti cahaya zodiak, aurora, cahaya bintang, galaksi, airglow, garis emisi senja, dan cahaya buatan dihasilkan oleh aktivitas manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam penentuan awal waktu Subuh dengan ketetapan dari Kementerian Agama RI. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat polusi cahaya di ITERA dan menentukan awal waktu Subuh di ITERA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Digital Single Lens Reflex (DSLR) dan dilakukan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Metode dalam penelitian ini yaitu metode observasi untuk pengambilan data dengan metode moving average untuk smoothing data dan gradien untuk menentukan awal waktu Subuh. Dari penelitian yang telah dilakukan, plot kurva rata-rata piksel yang didapatkan relatif sama, namun terjadi penurunan dalam salah satu penelitian yang disebabkan oleh awan. Tingkat kecerlangan langit yang terukur untuk ketiga pengamatan ialah 17,98 mag/arcsec², 18,16 mag/arcsec², 18,17 mag/arcsec². Langit malam di Gerbang Kebun Raya ITERA telah tercemar oleh polusi cahaya. Polusi cahaya menyebabkan cahaya fajar terlambat untuk terdeteksi, dibuktikan dari perbedaan waktu antara awal waktu Subuh dari hasil penelitian dengan awal waktu Subuh yang telah ditetapkan oleh Kemenag yaitu selama ±22 menit lebih lama. Awal waktu Subuh teramati ketika Matahari berada pada ketinggian -15,4°, -13,8°, dan -15,2°.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408130022

Keyword