(0721) 8030188    [email protected]   

Potensi Kombinasi Isolat Piperin, Kurkumin, dengan Alfa-Mangostin sebagai Kandidat Kemoterapi Kanker Payudara MCF-7 dan MDA-MB-231


Kanker payudara menjadi salah satu kanker dengan pengidap terbanyak ke-2 secara global dan di Indonesia sendiri telah menyerang lebih dari 65.000 jiwa yang didominasi subtipe luminal A serta sebagian kecil subtipe triple negative dengan prognosis paling buruk pada tahun 2020. Ragam penanganan diberikan menyesuaikan subtipe kanker yang ada, tetapi masih diperoleh dampak negatif bagi tubuh. Menimbang efektivitas pengobatan, maka penggunaan kandungan bioaktif dari tanaman herbal dapat menjadi alternatif yang tepat. Isolat piperin dari Piper nigrum L., alfa-mangostin dari Garcinia mangostana, dan kurkumin dari Curcuma longa yang tersedia di Indonesia berpotensi menjadi agen antikanker yang efektif. Melalui karakterisasi High Performance Liquid Chromatography dan spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance dapat dibuktikan keberadaan isolat-isolat dari stok isolat yang ada sebagai hasil isolasi oleh STFI. Sedangkan, melalui riset in vitro untuk uji sitotoksisitas berbasis microtetrazolium terhadap sel kanker payudara MCF-7, MDA-MB-231, maupun sel normal Hfob menunjukkan IC50 isolat piperin bersifat sitotoksik rendah (>200 ppm), alfa-mangostin serta kurkumin bersifat sitotoksik kuat (<50 ppm), tetapi keseluruhan bersifat tidak selektif (SI ≤ 3). Pengujian sitotoksisitas kombinasi daripada IC50, ½IC50, ¼IC50, dan 1/10IC50 kurkumin dengan 10% piperin terhadap alfa-mangostin sebesar ½IC50, ¼IC50, maupun 1/10IC50 secara tunggal menunjukkan penurunan viabilitas sel MCF-7 dengan p value < 0,05, tetapi menghasilkan CI yang tidak sinergis (CI < 1). Demikian isolat alfa-mangostin berpotensi menjadi agen kemoterapi kombinasi dengan kurkumin bersama piperin, tetapi tetap diperlukan penelusuran lebih lanjut.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2408050069

Keyword
Alfa Mangostin Kurkumin Kombinasi Piperin Sitotoksisitas