Studi In silico Terhadap Kemampuan Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Pada Tanaman Mint (Mentha piperita L.) Sebagai Antigout Dalam Menghambat Xantin Oksidase
Gout merupakan penyakit inflamasi pada sendi akibat gangguan asam urat. Terapi gout membutuhkan obat yang dapat menghambat xantine oksidase. Pada penelitian ini digunakan daun mint (Mentha piperita L.) yang diprediksikan memiliki potensi sebagai anti-gout. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis secara in silico senyawa pada daun mint yang berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase serta potensi toksisitasnya. Penelitian dimulai dengan preparasi ligan melalui situs Knapsack dan diperoleh 12 senyawa yang memenuhi Lipinski’s rule of five, kemudian dilakukan docking menggunakan Autodock Tools 1.5.6. dan interaksi divisualisasi menggunakan Biovia Discovery Studio. Setelah itu, senyawa juga diuji toksisitas menggunakan perangkat lunak ECOSAR dan Toxtree. Pada hasil penelitian ini diperoleh senyawa dengan aktivitas paling baik ialah senyawa Menthofuran yang memiliki binding energy sebesar -6,65 kKal/mol dibandingkan dengan Oxypurinol sebesar -6,12 kKal/mol. Kesamaan interaksi ikatan hidrogen dengan residu asam amino ARG A:880 dan interaksi pi dengan residu asam amino PHE A:914 dan PHE A:1009. Pada uji toksisitas Toxtree, pada creamer rules jumlah senyawa kelas 1, 2, dan 3 yaitu berurutan sejumlah 4, 2, dan 6 senyawa. Sedangkan untuk Kroes TTC senyawa kelas 1 dan 2 yaitu sejumlah 10 dan 2 senyawa. Pada benigni/bossa rulebase terdapat 2 senyawa dinyatakan positif. Pada uji toksisitas ECOSAR, senyawa dengan kategori akut sedang dan tinggi yaitu 9 dan 3 senyawa serta akut kronik sedang dan tinggi yaitu 10 dan 2 senyawa. Senyawa Menthofuran diprediksikan dapat menghambat xantin oksidase namun memerlukan modifikasi struktur untuk menurunkan toksisitasnya.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2407240061
Keyword
Keywords: Xanthine oxidase, Mentha piperita L, in Kata kunci: Xantin oksidase, Mentha piperita L, in