Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Eksaserbasi pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik dengan
gejala seperti sesak napas, batuk, dan produksi sputum yang bisa mengalami
perburukan atau eksaserbasi. Identifikasi faktor risiko eksaserbasi PPOK penting
untuk strategi pencegahan. Penelitian ini bertujuan menentukan prevalensi,
karakteristik, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan eksaserbasi. Penelitian ini
merupakan penelitian non-eksperimental dengan desain penelitian cross-sectional.
Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada 90 pasien PPOK
yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Data sekunder berupa rekam medik dianalisis secara statistik
menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan
prevalensi eksaserbasi PPOK sebesar 57,6%. Karakteristik pasien PPOK yaitu
berjenis kelamin laki-laki (78,8%), usia >60 tahun (56,1%), perokok (62,1%),
memiliki komorbid (95,5%), tidak mengalami eksaserbasi dalam satu tahun terakhir
(62,1%), dan tidak ada riwayat penggunaan kortikosteroid sistemik (53%). Variabel
status merokok (p=0,002) dan riwayat eksaserbasi sebelumnya (p=0,035) menjadi
dua dari lima variabel yang menunjukkan hubungan signifikan dalam analisis
bivariat. Analisis multivariat menunjukkan status merokok sebagai faktor paling
berhubungan dengan eksaserbasi PPOK (p=0,003; OR=12,137; 95% CI=2,312-
63,714). Berdasarkan hasil penelitian, faktor risiko eksaserbasi PPOK mencakup
status merokok dan riwayat eksaserbasi dalam satu tahun terakhir, dengan status
merokok merupakan faktor yang paling berhubungan terhadap kejadian eksaserbasi
PPOK.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2407240056
Keyword
Eksaserbasi PPOK, Faktor risiko, Status Merokok, R