(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Eksaserbasi pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik dengan gejala seperti sesak napas, batuk, dan produksi sputum yang bisa mengalami perburukan atau eksaserbasi. Identifikasi faktor risiko eksaserbasi PPOK penting untuk strategi pencegahan. Penelitian ini bertujuan menentukan prevalensi, karakteristik, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan eksaserbasi. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada 90 pasien PPOK yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data sekunder berupa rekam medik dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi eksaserbasi PPOK sebesar 57,6%. Karakteristik pasien PPOK yaitu berjenis kelamin laki-laki (78,8%), usia >60 tahun (56,1%), perokok (62,1%), memiliki komorbid (95,5%), tidak mengalami eksaserbasi dalam satu tahun terakhir (62,1%), dan tidak ada riwayat penggunaan kortikosteroid sistemik (53%). Variabel status merokok (p=0,002) dan riwayat eksaserbasi sebelumnya (p=0,035) menjadi dua dari lima variabel yang menunjukkan hubungan signifikan dalam analisis bivariat. Analisis multivariat menunjukkan status merokok sebagai faktor paling berhubungan dengan eksaserbasi PPOK (p=0,003; OR=12,137; 95% CI=2,312- 63,714). Berdasarkan hasil penelitian, faktor risiko eksaserbasi PPOK mencakup status merokok dan riwayat eksaserbasi dalam satu tahun terakhir, dengan status merokok merupakan faktor yang paling berhubungan terhadap kejadian eksaserbasi PPOK.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2407240056

Keyword
Eksaserbasi PPOK, Faktor risiko, Status Merokok, R