(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Banjir Akibat Sudetan Meandering Sungai Kolokoso Studi Kasus : Bandara Dhoho, Kediri


Daerah aliran sungai (DAS) adalah batasan wilayah dan pengelolaan sumber daya air. Bagian hilir DAS memiliki elevasi yang lebih landai dengan bentuk sungai berkelok-kelok. Meandering merupakan badan sungai yang memiliki alur berkelok-kelok yang terbentuk karena seiring waktu. DAS Kolokoso mengalami perubahan tata guna lahan dengan dibangunnya Bandara Dhoho Kediri. Dalam antisipasi perubahan lahan ini, dilakukan penyudetan meandering sebagai antisipasi mitigasi banjir di Area Bandara Kediri. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah dimensi Box Culvert. Metode distribusi yang memenuhi dalam analisis frekuensi untuk menentukan hujan rancangan adalah distribusi log pearson III. Metode yang digunakan dalam mendapatkan nilai intensitas hujan adalah metode Mononobe dengan kala ulang 25 tahun. Metode curah hujan efektif yang dipilih adalah metode Alternating Block Method, dengan nilai hyetograph berurut selama 6 jam adalah 71,61 mm; 18,61 mm; 13,06 mm; 10,39 mm; 8,78 mm; 7,67 mm. Untuk mendapatkan nilai debit rencana, digunakan metode HSS SCS dengan debit puncak sebesar 0,829 m3/detik. Dengan menjalankan analisis menggunakan software HEC-RAS 6.4.1 didapatkan perbedaan luasan sebaran banjir disekitar area bandara dengan luasan banjir sebelum dilakukan penyudetan adalah 5,93 ha dan luasan banjir setelah dilakukan penyudetan adalah 0,65 ha. Setelah melakukan kalibrasi dan validasi data, didapatkan persentase perbandingan antara tinggi muka air antara data validasi dengan data hasil analisis sebaran banjir adalah 89

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2407110004

Keyword
Debit Banjir, Meandering, Penyudetan Sebaran Banji