(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN NILAI TAMBAH KAKAO DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN, LAMPUNG


Penghasil kakao terbesar di Indonesia salah satunya yaitu provinsi Lampung dengan total produksi tahun 2021 sebesar 56.600 ton/tahun. Sentra produksi kakao di Provinsi Lampung berada di Kabupaten Pesawaran dengan jumlah mencapai 28.467 ton/tahun. Petani kakao masih menghadapi permasalahan seperti alur pemasaran yang cukup beragam, rendahnya kualitas mutu biji kakao, dan tidak adanya pengolahan nilai tambah biji kakao yang dilakukan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, efisiensi pemasaran, dan analisis nilai tambah. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel petani dan lembaga pemasaran lainnya menggunakan purposive sampling. Analisis data yang dilakukan meliputi saluran pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan atas biaya, efisiensi pemasaran, dan nilai tambah biji kakao. Hasil penelitian menunjukan ada dua saluran pemasaran biji kakao di Kecamatan Gedong Tataan. Analisis efisiensi pada dua saluran tersebut menunjukan bahwa nilai efisiensi saluran pemasaran I yaitu 10,56%, dan saluran pemasaran II yaitu 7,8%. Berdasarkan analisis efisiensi pemasaran dapat disimpulkan bahwa saluran II merupakan saluran yang paling efisien. Saluran II juga memiliki nilai margin pemasaran sebesar Rp.17.000, farmer’s share 65%, dan keuntungan rasio atas biaya 5,57. Perhitungan nilai tambah kakao dari pedagang besar mendapatkan nilai tambah sebesar Rp. 5.300/Kg dengan rasio 26,7%.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406130073

Keyword
Kakao, Saluran Pemasaran, Efisiensi Pemasaran, Nil