(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Soundscape Ruang Utama Masjid Raya Sumatera Barat untuk Konteks Peribadatan


Masjid Raya Sumatera Barat dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2019. Masjid ini mulai difungsikan pada pertengahan tahun 2019 sebagai tempat ibadah, kegiatan belajar-mengajar, dan juga tempat berkumpul bagi sebagian kelompok sosial. Untuk itu perlu analisis untuk mengetahui kualitas suara yang ada didalam masjid dan bagaimana presepsi pengunjung, Analisis ini dilakukan menggunakan mix method, perpaduan antara data kualitatif dan data kuantitatif. Pengukuran Respon impuls di Masjid Raya Sumatera Barat didapatkan hasil T30 pada semua titik pengukuran pada rentangan nilai 1.39 s - 2.54 s, C80 sebesar -3.21 dB - -1.38 dB, dan nila D50 25.71% - 31.62%. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di ruang utama Masjid Raya Sumatera Barat pada hari libur menunjukkan bahwa nilai rata-rata Leq adalah sekitar 64.05 dBA, sementara nilai Leq untuk hari kerja 64,53 dBA. Hari selasa adalah hari yang memiliki tingkat kebisingan paling tinngi, karena pada hari selasa ada kajian rutin yang diadakan oleh pihak masjid untuk jamaah. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada Masjid Raya Sumatera Barat, melebihi ambang batas standar tingkat background noise berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 yang didasari oleh peruntukan kawasan/lingkungan kegiatan di masjid adalah sebesar 55 dB.. Namun, berdasarkan hasil kuesioner tentang tingkat kenyamanan subjektif, skor "Tidak Nyaman-Nyaman" di semua titik di Masjid Raya Sumatera Barat sangat bagus yang menandakan para pengunjung nyaman beribadah di Masjid Raya Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat tekanan bunyi di Masjid Raya Sumatera Barat, tidak menjadi faktor utama dalam kenyamanan akustik bagi pengunjung. Kata Kunci : Masjid, Soundscape, Reverberation time, Akustik, Respon impuls

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406130059

Keyword
Masjid, Soundscape, Reverberation time, Akustik, R