(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

KONSEP RANCANGAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA (TES) BENCANA TSUNAMI YANG TERINTEGRASI DENGAN RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS: KECMATAN BUMI WARAS, KOTA BANDAR LAMPUNG)


Berdasarkan catatan sejarah bencana BNPB (2020) di Indonesia, terdapat 3.778 bencana alam yang terjadi pada tahun 2019 hingga Juni 2020. Bencana yang terjadi tidak dapat diprediksi, apapun itu akan terjadi secara tiba-tiba, oleh karena itu perlu memperhatikan fasilitas dan fasilitas. tindakan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai tanggap bencana. Keberadaan ruang terbuka publik merupakan bagian dari penanggulangan bencana, dengan kata lain ruang terbuka publik dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul atau tempat evakuasi pada saat terjadi bencana, sehingga meminimalisir jumlah korban yang mendekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduktif kualitatif. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa kembar spasial dengan metode skoring skala likert untuk menentukan kriteria potensi ruang terbuka hijau sebagai lokasi evakuasi sementara ruang terbuka hijau di Kecamatan Bumi Waras sebagai tempat pengungsian sementara adalah Desa Garuntung. Lokasi ini layak dijadikan tempat pengungsian sementara karena memenuhi persyaratan dan bobot nilai sesuai standar penentuan lokasi tempat pengungsian sementara dan dari hasil analisis tapak pada ruang terbuka hijau terpilih diperoleh hasil analisis tapak eksternal berupa penggunaan lahan di sekitar tapak yang didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa serta infrastruktur jaringan jalan sangat dekat dengan jalan kolektor yaitu Jalan Gatot Subroto yang dapat memberikan tingkat aksesibilitas dan kemudahan dalam melakukan evakuasi bencana.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406120032

Keyword
Tempat Evakuasi Sementara, Ruang Terbuka Publik, B