(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

GEOLOGI DAERAH PUJURAHAYU DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG


GEOLOGI DAERAH PUJURAHAYU DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG Timothy Luther Dicaprio 15117028 Pembimbing I Rikza Nur Faqih An Nahar, S. T., M. T Pembimbing II Zaki Hilman, S. T., M. T ABSTRAK Provinsi Lampung secara geologi merupakan daerah yang berada di zona subduksi sehingga banyak tersebar material gunung api di daerahnya. Salah satu daerah yang berada pada zona ini adalah Desa Pujirahayu dan sekitarnya. Desa ini memiliki keterdapatan formasi dengan satuan vulkanik yang menarik untuk diteliti yaitu Formasi Tarahan (Tomt) dan Formasi Hulusimpang (Tomh). Tujuan dari penelitian ini diantaranya mengetahui satuan geomorfologi berdasarkan aspek morfometri, morfografi, morfogenesa, pola aliran sungai daerah penelitian, mengetahui sebaran satuan batuan yang dihasilkan dalam bentuk peta geologi, mengidentifikasi struktur geologi yang mempengaruhi daerah penelitian, dan mengidentifikasi kronologi sejarah geologi daerah penelitian. Metode penelitian terbagi menjadi empat tahap diantaranya tahap literatur, pengambilan data, analisis dan interpretasi data, dan penyusunan skripsi. Satuan geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi dua yaitu satuan perbukitan denudasional gunung api dan satuan teras denudasional struktural dengan masing-masing material penyusun berupa material vulkanik dengan kemiringan lereng agak curam sampai curam. Tahapan geomorfik daerah penelitian berada pada tahap geomorfik muda sampai dewasa yang ditandai dengan bentuk sungai yang lurus sampai berkelok pada sungai Way Napal, tidak memiliki dataran banjir, kemiringan agak curam sampai curam dengan bentuk lembah, dan memiliki bentuk lembah pada sungai U – V. Pola aliran sungai daerah penelitian tergolong ke dalam paralel. Stratigrafi daerah penelitian dari umur tua sampai muda diantaranya breksi, andesit, dan tuf. Satuan breksi disebandingkan dengan Formasi Tarahan sedangkan andesit dan tuf disebandingkan dengan Formasi Hulusimpang. Struktur geologi daerah penelitian berupa kekar yang diinterpretasikan dikontrol oleh Sesar Strike Slip Sumatra. Selain itu, berdasarkan analisis pola kelurusan, struktur geologi daerah penelitian juga dikontrol oleh aktivitas subduksi antara Lempeng Eurasia dengan Indo-Australia. Kronologi sejarah geologi daerah penelitian dibagi menjadi dua fase berdasarkan umurnya. Fase pertama terjadi pada Paleosen sampai Oligosen yang ditandai dengan mulai berkembangnya aktivitas subduksi dan membentuk breksi pada daerah penelitian yang disebandingkan dengan Formasi Tarahan. Fase kedua terjadi pada Oligosen sampai Miosen Awal yang ditandai dengan aktivitas subduksi yang terus meningkat dan membentuk andesit dan tuf pada daerah penelitian yang disebandingkan dengan Formasi Hulusimpang. Kata Kunci: Geomorfologi, pola aliran sungai, geologi struktur, stratigrafi, sejarah geologi

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406120010

Keyword
Geomorfologi, pola aliran sungai, geologi struktur