(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Stabilitas Lereng dan Perencanaan Dinding Penahan Tanah Menggunakan Turap (Studi Kasus: Tanggul Sungai Cisadane STA.0+240-STA.0+460)


Banjir dan erosi menjadi hambatan besar bagi pengembangan lahan dan pemanfaatannya secara efektif khususnya untuk kemajuan infrastruktur. Dampak merugikan dari banjir dan erosi juga dapat mengakibatkan kerusakan properti dan kerugian secara ekonomi. Pada penelitian ini penulis memilih studi kasus tanggul sungai cisadane yang berlokasi di Perumahan Cluster Serenade Lake, kota Serpong, Tangerang Selatan. Sungai Cisadane memiliki elevasi muka air normal setinggi 2 meter dibawah permukaan tanah dan muka air naik setinggi 4,5 meter pada kondisi ekstrim (banjir) diatas permukaan tanah. Kenaikan muka air ini yang menyebabkan kebanjiran akibat adanya peningkatan debit air dan kelongsoran akibat struktur tanah yang kurang mendukung. Untuk itu direncanakan penambahan perkuatan struktur pada tanggul berupa dinding penahan tanah berjenis turap. Berdasarkan hasil analisis perkuatan menggunakan dinding turap tidak dapat diterapkan pada beberapa lokasi tanggul sungai cisadane. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penanggulangan keruntuhan lereng dengan menambahkan perkuatan pada dinding turap. Tipe dinding yang diterapkan yaitu CPC Sheet Pile dimensi W-450 kelas A dengan momen crack sebesar 26,9 Ton.m dan mutu beton sebesar 60 Mpa yang ditanam sedalam 11 meter dari permukaan tanah. Setelah dilakukan penambahan perkuatan, stabilitas tanggul pada kondisi muka air normal (MAN), muka air banjir (MAB), rapid drawdown dan slow drawdown mengalami peningkatan terhadap faktor keamanan, namun masih belum memenuhi persyaratan desain di beberapa STA yaitu, STA. 0+420 – STA. 0+460 dikarenakan bidang runtuh yang terlalu besar. Begitu pula dengan aspek perpindahan pada dinding, terjadi perpindahan yang cukup besar pada STA tersebut. Sedangkan nilai momen kelengkungan (bending moment) memenuhi di setiap kondisi pada semua STA. Untuk analisis rapid drawdown dan slow drawdown didapati bahwa nilai keamanan pada kondisi slow drawdown lebih besar dibandingkan kondisi rapid drawdown, hal ini dikarenakan semakin cepat waktu surut maka tekanan air pori pada timbunan akan semakin besar sehingga resiko ketidakstabilan tanah menjadi semakin tinggi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406110106

Keyword
Dinding Penahan Tanah Banjir Turap Stabilitas Rapid Drawdown Slow Drawdown