(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perbandingan Kecepatan Pemetaan Drone Rtk dan Drone Non-Rtk pada Bencana Banjir dan Longsor (Studi Kasus: Pekon Sedayu, Semaka, Tanggamus)


Perubahan iklim yang telah terjadi sejak tahun 2017–2022 berdampak langsung terhadap terjadinya bencana. Peningkatan bencana hidrometeorologi dapat dipicu oleh perubahan iklim, seperti bencana banjir dan tanah longsor. Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung tahun 2019-2023 telah terjadi banjir sebanyak 19 kejadian dan bencana longsor 6 kejadian. Tujuan penelitian ini untuk menghitung akurasi dan presisi, serta membandingkan efisiensi drone RTK dengan non-RTK dalam pemetaan darurat saat bencana banjir dan longsor. Pemetaan ini dilakukan di Pekon Sedayu dengan luas 106 hektar. Metode pemetaan menggunakan fotogrametri dan terestrial, dengan pengambilan data primer berupa foto udara dan titik kontrol pemetaan. Penelitian ini dalam pengolahan foto udara dan titik kontrol, dilakukan uji akurasi untuk pengecekkan kesalahan. Hasil penelitian ini pada drone RTK telah mampu menghasilkan data akurat secara real-time dalam pengoreksian koordinat foto, sementara drone non-RTK membutuhkan titik GCP untuk mencapai akurasi standar. Kualitas foto yang dihasilkan dari drone RTK memiliki rata-rata 0,827282 pixel, sementara drone non-RTK memiliki nilai rata-rata 0,772011 pixel. Pengujian triangulasi udara pada drone RTK menghasilkan RMSE horizontal dan vertikal yang lebih baik, dibandingkan drone non-RTK. Uji akurasi yang dihasilkan pada drone RTK sebesar 3,87 cm horizontal dan 8,2 cm vertikal, sementara drone non-RTK sebesar 13,22 cm horizontal dan 16,9 vertikal. Penambahan titik GCP pada drone RTK menghasilkan uji akurasi sebesar 2,78 cm horizontal dan 5,6 cm vertikal. Dengan demikian, drone RTK memiliki kualitas yang lebih baik, dibandingkan drone non-RTK. Kedua produk yang dihasilkan telah memenuhi standar peta skala 1:1.000 kelas 1. Penelitian ini sudah mampu menjadi pemetaan yang efektif ketika terjadinya bencana banjir dan longsor, tetapi diperlukan dana yang besar, sehingga dalam realisasinya penting adanya kolaborasi antara peneliti dan sektor pemerintahan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406110087

Keyword
Perubahan Iklim, Banjir, Tanah Longsor, Drone RTK,