(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Land Subsidence menggunakan Data SuGAR dan Ina-CORS pada Tahun 2010-2023 di Pulau Sumatera


Permukaan bumi adalah suatu benda dengan lapisan yang dinamis di mana gaya yang terjadi di atasnya dapat mempengaruhi bentuk bumi. Aktivitas yang terjadi di permukaan bumi sangat mungkin menyebabkan adanya perubahan pada bentuk fisik bumi, salah satu contohnya adalah penurunan muka tanah atau land subsidence. Penurunan muka tanah merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Semarang yang memiliki potensi terjadinya penurunan muka tanah dengan beberapa faktor yang mempercepat penurunanan muka tanah di wilayah tersebut seperti pengambilan air tanah, konsolidasi dan pembebanan. Pulau Sumatera yang merupakan satu dari ribuan pulau serta pulau terbesar di Indonesia juga tidak lepas dari potensi terjadinya land subsidence/penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah yang terjadi dapat menyebabkan kerugian dari segi infrastruktur maupun penurunan kualitas hidup apabila tidak dilaksanakan mitigasi. Berdasarkan pernyataan tadi, maka dilakukanlah penelitian mengenai penurunan muka tanah di Pulau Sumatera. Penelitian mengenai penurunan muka tanah dapat diamati nilai penurunannya dengan menggunakan beberapa metode, seperti survei GNSS, InSAR, survei sipat datar serta survei gaya berat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei GNSS karena lebih akurat dan pembaharuan data dapat dimanfaatkan terus-menerus tanpa adanya ketergantungan terhadap waktu dan cuaca. Data GNSS yang dimanfaatkan adalah data stasiun InaCORS dan SuGAR lalu dilakukan pengolahan data stasiun dengan layanan AUSPOS. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai penurunan muka tanah komulatif dan rata-rata di pulau sumatera dengan rentang tahun 2010-2023. Penelitian yang telah dilakukan membuahkan hasil yaitu pada Pulau Sumatera, terjadi penurunan muka tanah kumulatif dengan rentang nilai dari 1,10 – 41,40 cm. Rentang nilai penurunan muka tanah rata-rata per tahun sebesar 0 – 8,80 cm/tahun. Rentang nilai penurunan muka tanah kumulatif 3 tahun terakhir sebesar 0,30 – 21,50 cm. Terjadinya penurunan muka tanah di wilayah pesisir timur Pulau Sumatera disebabkan oleh tingginya tingkat penggunaan lahan sedangkan pada pesisir barat disebabkan oleh aktivitas tektonik berupa gempa bumi serta beragamnya kondisi geografis dan topografi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406110073

Keyword
Land subsidence, GNSS, InaCORS, SuGAR, AUSPOS