DETEKSI KEBERADAAN KAPAL KARAM MENGGUNAKAN METODE COMBINED UNCERTAINTY AND BATHYMETRY ESTIMATOR (CUBE) UNTUK KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYARAN (STUDI KASUS : SELAT RIAU)
Abstrak
Indonesia sebagai negara maritim serta terletak di posisi yang sangat strategis
untuk jalur pelayaran nasional ataupun internasional. Selat Riau yang terletak di
wilayah Kepulauan Riau dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka merupakan
salah satu Selat tersibuk di Indonesia dengan arus lalu lintas kapal pada setiap tahun
nya terdapat sekitar ±50.000 kapal laut yang melintasi Selat Riau. Pada rentang
waktu 1 dekade terakhir sejak tahun 2013 hingga 2023 berdasarkan Hasil Laporan
dan Informasi Statistik Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di
perairan Indonesia saat ini tercatat 188 insiden kecelakaan pelayaran diantaranya
terdapat sebanyak 26 insiden disebabkan karena bangkai kapal yang mengakibatkan tenggelam. Sehingga penelitian ini bertujuan pada proses pencarian terkait
keberadaan kapal yang telah tenggelam pada area perairan yang diperkirakan memiliki potensi besar terdapat bangkai kapal dibawah nya. Proses deteksi kapal karam
dilakukan dengan metode Combined Uncertainty and Bathymetry Estimator
(CUBE) menggunakan data hasil survei di Perairan Selat Riau pada tahun 2022
yang diperoleh dari PUSHIDROSAL. Hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan
IHO S44 edisi 6.1 menunjukkan bahwa terdapat adanya 2 anomali yang terdeteksi
dengan jenis yang berbeda. Anomali pertama yang diketahui berupa spike dengan
nilai kedalaman -10,688 meter sedangkan anomali lain nya diduga sebagai kapal
karam pada kedalaman -24,7 meter. Identifikasi keberadaan kapal karam atau wreck
terletak pada nilai kedalaman -24,7 meter atau secara geografis berada pada
koordinat 01° 01’ 38,4671‘’ LU - 104° 12’ 03,5212’’ BT dengan dimensi objek
panjang ± 98 meter, lebar ± 15.5 meter dan tinggi ± 5.5 meter. Keberadaan kerangka
kapal di wilayah perairan Selat Riau dapat dianggap aman karena kapal memiliki
nilai UKC yang masih memenuhi syarat untuk kapal dengan nilai draft hingga 15,08
meter, akan tetapi dapat berbahaya bagi keselamatan alur pelayaran (area to be
avoided) apabila melebihi dari syarat nilai kedalaman demi jaminan keamanan serta
kondisi di bawah perairan yang tidak bisa di-monitoring setiap saat.
Kata Kunci : Selat Riau, Kapal Karam, CUBE
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406100174
Keyword
Selat Riau Wreck Kapal Karam