Analisis Pemanfaatan Limbah Fly Ash Dengan Agregat Batu Basalt Pada Mutu Beton F'C 22,5 MPa
Hingga saat ini beton termasuk dalam material pokok kontruksi yang digunakan di
Indonesia, dikarenakan beton memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki kekuatan yang
tinggi, tahan pada tempratur yang tinggi, dan bentuk beton dapat disesuakain dengan
keinginan, bahan penyusun pada beton mudah ditemukan. Batu basalt adalah batuan beku
vulkanik, berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan. Basalt
lazimnya bersifat masif, keras dan kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri
poles, bahan bangunan/fondasi bangunan seperti gedung, jalan, jembatan, dan lain-lain. Fly
ash juga dapat dipakai sebagai bahan subtitusi untuk filler semen pada campuran beton.
Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Variasi
penambahan limbah fly ash sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Penggunaan
variasi tersebut untuk mengetahui pengaruh terhadap kuat tekan, serta pengaruh terhadap
kuat tekan beton yang menggunakan agregat batu basalt scoria. Nilai slump yang
didapatkan untuk beton normal yaitu sebesar 15 cm dimana hasil ini melebihi dari nilai
slump rencana dan tidak memenuhi syarat nilai slump. Dengan tidak memenuhi nya nilai
slump pada beton normal tentunya perlu dilakukan pengurangan air agar dapat mencapai
nilai slump beton normal sesuai rencana yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan acuan
ataupun perbandingan. Hasil kuat tekan beton pada variasi normal didapatkan sebesar
30,65 MPa. Nilai kuat tekan ini merupakan yang tertinggi di antara variasi sampel yang
diteliti. Selanjutnya pada penggunaan variasi fly ash 15% didapatkan nilai kuat tekan
sebesar 29,09 Mpa dan merupakan yang tertinggi dari penggunaan variasi fly ash 5%-25%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh
terhadap kuat tekan beton yaitu batu basalt scoria
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406100079
Keyword
Fly Ash Batu Basalt Scoria Kuat Tekan Beton Zat Adiktif