(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGARUH PERBANDINGAN PENAMBAHAN OKSIDATOR HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) DAN ETANOL (C2H5OH) PADA PROSES EKSTRAKSI LITIUM DAN BESI DARI BATERAI LITHIUM FERRO PHOSPHATE (LFP) BEKAS


Perkembangan zaman yang semakin cepat berdampak pada peningkatan limbah elektronik seperti baterai mobil listrik. Baterai mobil listrik memiliki logam berharga di dalamnya yang dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Proses daur ulang dilakukan dengan metode hidrometalurgi yaitu, pelindian. Pelindian asam adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengekstraksi logam berharga dengan ditambahkan oksidator guna meningkatkan hasil pemerolehan. Pada penelitian kali ini, dilakukan proses pelindian asam sulfat (H2SO4) dengan bantuan oksidator hidrogen peroksida (H2O2), dan etanol (C2H5OH). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi asam dan temperatur dalam oksidator hidrogen peroksida serta etanol. Analisis karakterisasi sampel dan hasil pelindian menggunakan alat EDXRF, XRD, FESEM, dan ICP-MS yang berguna untuk menganalisis sampel katoda baterai. Hasil terbaik diperoleh pada kondisi suhu ruang dengan oksidator hidrogen peroksida di menit ke-15 didapatkan unsur litium sebesar 99,05%. Pada suhu 80°C di menit ke-15 dengan konsentrasi asam 2 M hasil presentase besi tertinggi adalah 69,69%. Metode hidrometalurgi pelindian dapat dijadikan alternatif untuk melakukan pengolahan baterai mobil LFP bekas secara ekonomis dan efisien.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406100076

Keyword
baterai mobil listrik (LFP), hidrometalurgi, limba