(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Mukoadhesif Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Sebagai Agen Antiinflamasi Pada Ulkus Traumatikus


Ulkus traumatikus merupakan lesi pada mukosa oral yang dapat disebabkan oleh trauma fisik, terkena panas makanan atau minuman dan bahan kimia yang bersifat asam. Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi dengan kandungan flavonoid, alkaloid, dan steroid. Ekstrak daun kelor diformulasikan menjadi patch mukoadhesif yang memiliki banyak keunggulan apabila digunakan pada mukosa oral karena dapat meningkatkan waktu kontak antara zat aktif, lokasi peradangan serta penyerapan obat menjadi lebih efektif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik, stabilitas sediaan, dan aktivitas antiinflamasi pada patch. Ekstrak daun kelor diformulasikan dengan variasi konsentrasi yaitu F0 (0% ekstrak daun kelor), F1 (0,3% ekstrak daun kelor), dan F2 (0,6% ekstrak daun kelor). Selanjutnya, patch dilakukan evaluasi sifat fisik dengan hasil yang baik secara organoleptik (warna, aroma, dan bentuk), pH sediaan 6-7, keseragaman bobot 1,3370-1,3740 gram, ketebalan 0,2-0,3 mm, daya pelipatan >300 kali, transmisi uap 0,00035-0,00081 g.cm2/24jam, kandungan lembab 0,71-2,35%, dan daya serap lembab 0,32-3,31%. Uji stabilitas cycling test menunjukkan bahwa formula 0 dan 1 tetap memenuhi persyaratan sifat fisik dan tidak ada perubahan yang signifikan sedangkan formula 2 mengalami perubahan nilai pH yang signifikan namun masih dalam rentang spesifikasi pH mukosa oral. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun kelor dalam patch mukoadhesif menyebabkan meningkatkan persentase penghambatan inflamasi. Formula 2 patch mukoadhesif memiliki persentase daya penghambatan inflamasi yang paling baik yaitu 56,3%.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406060096

Keyword
patch, daun kelor, antiinflamasi, ulkus traumatiku