(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Karakterisasi Morfologi Serta Analisis Kandungan Gizi Umbi Semu Anggrek Terestrial Eulophia lagaligo dan Phaius tankervilleae


Orchidaceae (anggrek) memiliki manfaat dan potensi pada berbagai bidang seperti, estetika, budidaya dan pemuliaan tanaman, penelitian, pengobatan, kecantikan, dan pangan. Pada bidang pangan, makanan dan minuman yang diolah menggunakan anggrek adalah vanilla (Amerika Latin, global), chikanda (Afrika Selatan dan Afrika Timur), dan salep (Timur Tengah). Anggrek yang digunakan mayoritas merupakan anggrek terestrial yang dapat menghasilkan umbi semu. Pada anggrek terestrial di kawasan Indonesia diduga memiliki potensi yang sama sebagai bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari (1) karakterisasi morfologi dan (2) analisis kandungan gizi umbi semu anggrek terestrial asal Indonesia. Metode yang digunakan adalah karakterisasi morfologi secara kuantitatif dan kualitatif, serta analisis proksimat berupa kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, dan karbohidrat. Pada hasil penelitian ini diperoleh variasi karakter morfologi dan analisis proksimat antara umbi semu Eulophia lagaligo (Malang, Jawa Timur) dan Phaius tankervilleae (Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan). Karakterisasi morfologi disajikan dalam bentuk rentang nilai, tabel perbandingan, dan data visual berupa dokumentasi. Karakter kuantitatif kedua umbi semu dapat dibedakan berdasarkan ketebalan kulit dan korteks, sedangkan karakter kualitatif berdasarkan pada variasi letak, bentuk, dan warna umbi semu. Kemudian, kandungan gizi umbi semu Eulophia lagaligo dan Phaius tankervilleae dalam bentuk tepung di analisis kadarnya untuk melengkapi karakter kualitatif. Tepung umbi semu Eulophia lagaligo mengandung kadar air (5,2959%), abu (5,4690%), lemak (1,0522%), protein (6,2737%), serat kasar (81,6545%), dan karbohidrat (81,9092%). Sementara itu, tepung umbi semu Phaius tankervilleae mengandung kadar air (7,5100%), abu (8,1982%), lemak (0,9355%), protein (11,4176%), serat kasar (77,4967%), dan karbohidrat (71,9388%). Hal ini menunjukkan bahwa kedua umbi semu tersebut dapat menjadi sumber bahan pangan baru di Indonesia. Selain itu, jika dibandingkan dengan tepung umbi semu anggrek terestrial dan umbi-umbian yang banyak dikonsumsi di Indonesia, kedua tepung umbi semu ini memiliki kandungan gizi yang baik dan lebih kaya akan serat kasar. Kata kunci : umbi semu, Eulophia lagaligo, Phaius tankervilleae, karakterisasi morfologi, analisis proksimat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406040079

Keyword
umbi semu Eulophia lagaligo Phaius tankervilleae karakterisasi morfologi analisis proksimat