(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Korelasi Jumlah Bintik Matahari dan Kejadian Coronal Mass Ejection (CME) Terhadap Anomali Temperatur Rata-rata Permukaan Bumi Pada Siklus 24 Matahari


Matahari adalah bintang yang menjadi pusat dari Tata Surya dan juga sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Matahari memiliki perubahan pada permukaannya yang dikenal sebagai aktivitas Matahari. Aktivitas Matahari menyebabkan terjadinya beberapa fenomena seperti bintik Matahari dan Coronal Mass Ejection (CME). Perubahan-perubahan yang terjadi pada kedua fenomena tersebut memiliki potensi untuk mempengaruhi kondisi iklim di Bumi terutama yang berkaitan dengan temperatur seperti anomali temperatur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh jumlah bintik Matahari dan jumlah kejadian CME terhadap anomali temperatur rata-rata permukaan Bumi pada Siklus 24 Matahari. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data jumlah bintik Matahari, data kejadian CME, dan data anomali temperatur global. Penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan antara jumlah bintik Matahari dan jumlah kejadian CME terhadap anomali temperatur rata-rata permukaan Bumi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa korelasi jumlah bintik Matahari terhadap anomali temperatur rata-rata permukaan Bumi pada siklus 24 Matahari bernilai -0,104 pada keadaan lag 0 atau saat kejadian, dan memiliki nilai korelasi maksimal di lag -8 sebesar -0,107 dan korelasi banyak kejadian CME terhadap anomali temperatur rata-rata permukaan Bumi pada siklus 24 Matahari bernilai -0,078 pada keadaan lag 0 atau saat kejadian, dan memiliki nilai korelasi maksimal di lag -30 sebesar -0,09. Berdasarkan koefisien korelasi tersebut kedua variabel memiliki tingkat hubungan sangat rendah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406040066

Keyword
Matahari, Bintik Matahari, Anomali Temperatur, CME