Pra-Perancangan Pabrik Metanol dari Syngas dengan Kapasitas 400.000 Ton/Tahun
Permintaan metanol dalam negeri terus meningkat, tercatat pada tahun 2021-2022
Indonesia mengimpor metanol sebanyak 900.000 ton/tahun, yang merupakan impor
tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Hal ini membuktikan bahwa
metanol sangat dibutuhkan terutama dalam dunia industri. Metanol banyak
digunakan secara global untuk industri termasuk industri MTBE, polivinil,
formaldehida, asam asetat, poiester dan DME. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan metanol dengan proses Low Lurgi Pressure adalah syngas. Pabrik ini
direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun dan bekerja terus menerus
selama 24 jam/hari dengan kapasitas pabrik 400.000 ton/tahunnya. Pabrik ini akan
didirikan di kawasan Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai
Kertanegara, Kalimantan Timur. Desain peralatan utama pabrik ini adalah Destilasi
Metanol yang berfungsi untuk memisahkan metanol dan air. Menara destilasi
dioperasikan pada tekanan 1 atm dan temperatur 174,89ÂșC. Unit utilitas ditujukan
untuk membantu proses utama seperti menyediakan kebutuhan steam, air
pendingin, bahan bakar, air proses, dan listrik. Hasil analisis ekonomi pada pabrik
metanol yaitu Percent Profit on Sales (POS) 11,54%, Return of Investment (ROI)
19,01%, Break Event Point (BEP) 50,23%, Rate of Return (IRR) 12,96%, dan Shut
Down Point (SDP) 24,26%.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406030063
Keyword
Metanol, Syngas, Destilasi, Utilitas, Kelayakan Ek