(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

KORELASI DINAMIKA GARIS PANTAI TERHADAP KONDISI EKOSISTEM MANGROVE CUKU NYINYI, KAB. PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG


Garis pantai merupakan sebuah batas yang menghubungkan antara daratan dengan lautan sehingga dinamika yang terjadi digaris pantai banyak dipengaruhi oleh adanya aktivitas baik dari daratan maupun dari lautan. Keberadaan garis semakin berkurang akibat adanya alih fungsi lahan, hal ini yang menyebabkan terjadi abrasi pantai, dampak akresi dan abrasi disebabkan karena hilangnya ekosistem pesisir. Kawasan ekowisata mangrove Cuku Nyinyi merupakan salah satu destinasi wisata edukasi yang ada di desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Provinsi Lampung, kkawasan ini merupakan Kawasan rehabilitasi mangrove yang baru penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengambarkan tingkat perubahan garis pantai baik abrasi dan akresi serta pengaruhnya terhadap aktivitas rehabilitasi pesisir sejak tahun 2015 sampai 2023. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode Digital Shorline Analysis System (DSAS) dan Normalized difference vegatation index (NDVI) kemudian analisis data disajikan dengan bantuan table dan gambar. Hasil penelitian yang ditemukan pada tahun 2015 sampai 2023 nilai abrasi sebesar -101.43 meter kemudian nilai akresi 887.78 meter, sedangkan jika dirata-rata setiap tahun dari 2015 sampai 2023 nilai rata-rata abrasi pertahun -401.51 meter dan rata-rata akresi pertahun 578.22 meter, untuk tingkat kerapatan mangrove pada tahun 2023 sebesar 11.98 hektar.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406020009

Keyword
NDVI, DSAS, Garis pantai, abrasi, akresi