KORELASI DINAMIKA GARIS PANTAI TERHADAP KONDISI EKOSISTEM MANGROVE CUKU NYINYI, KAB. PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG
Garis pantai merupakan sebuah batas yang menghubungkan antara daratan dengan
lautan sehingga dinamika yang terjadi digaris pantai banyak dipengaruhi oleh
adanya aktivitas baik dari daratan maupun dari lautan. Keberadaan garis semakin
berkurang akibat adanya alih fungsi lahan, hal ini yang menyebabkan terjadi abrasi
pantai, dampak akresi dan abrasi disebabkan karena hilangnya ekosistem pesisir.
Kawasan ekowisata mangrove Cuku Nyinyi merupakan salah satu destinasi wisata
edukasi yang ada di desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Provinsi
Lampung, kkawasan ini merupakan Kawasan rehabilitasi mangrove yang baru
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengambarkan tingkat perubahan
garis pantai baik abrasi dan akresi serta pengaruhnya terhadap aktivitas rehabilitasi
pesisir sejak tahun 2015 sampai 2023. Sedangkan analisis data dilakukan dengan
metode Digital Shorline Analysis System (DSAS) dan Normalized difference
vegatation index (NDVI) kemudian analisis data disajikan dengan bantuan table
dan gambar. Hasil penelitian yang ditemukan pada tahun 2015 sampai 2023 nilai
abrasi sebesar -101.43 meter kemudian nilai akresi 887.78 meter, sedangkan jika
dirata-rata setiap tahun dari 2015 sampai 2023 nilai rata-rata abrasi pertahun -
401.51 meter dan rata-rata akresi pertahun 578.22 meter, untuk tingkat kerapatan
mangrove pada tahun 2023 sebesar 11.98 hektar
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2406010061
Keyword
NDVI, DSAS, Garis pantai, abrasi, akresi