(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

STRATEGI PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN LIAR DENGAN PENDEKATAN PERMUKIMAN BERKELANJUTAN DI RT 010 RW 005 DURI SELATAN


Penduduk Indonesia cenderung meningkat dengan cepat, terutama di kota-kota besar. Hal tersebut dapat terjadi karena dua hal, yaitu pertumbuhan penduduk secara alami dan adanya arus urbanisasi yang cukup tinggi. Pada tahun 2015, jumlah penduduk di wilayah perkotaan Indonesia mencapai 53%, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 63,4% pada tahun 2030. Tingginya persentase penduduk yang tinggal di perkotaan tidak selalu memberikan efek positif, akan tetapi juga membawa efek negatif. Salah satu efek negatif tersebut yaitu munculnya permukiman liar atau squater settlement. Provinsi DKI Jakarta, ibu kota negara ini, memiliki banyak pemukiman kumuh dan liar. Menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, proporsi jumlah permukiman kumuh dan liar di provinsi ini mencapai angka 42,73%. Untuk menangani permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan banyak kebijakan, diantaranya yaitu penertiban permukiman liar di sempadan sungai. Salah satu contoh nyata dari kebijakan tersebut ialah normalisasi sungai dan penertiban bangunan liar di sepanjang Kali Anyar, Jakarta Barat. Namun hingga saat ini masih ada satu RT di Kali Anyar yang belum ditertibkan, yaitu RT.010 RW.005 Kelurahan Duri Selatan. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk memberikan strategi penataan kawasan permukiman liar di RT.010 RW 005. Permukiman tersebut berada di tanah kepemilikan PT.KAI dan di bantaran sungai Kali Anyar. Namun jika melihat peruntukan ruang menurut pola ruang RDTR Provinsi Jakarta tahun 2022, permukiman tersebut sudah berada di kawasan yang tepat yaitu di kawasan permukiman. Pada bagian permukiman yang terletak di bantaran kali, rumah-rumah masyarakat menempati lahan yang seharusnya dijadikan sempadan sungai. Bahkan terdapat sebagian rumah yang posisi nya menjorok ke arah sungai dengan tiang pondasi rumah yang menancap ke dalam sungai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan pengumpulan data sekunder kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahu kondisi eksisting permukiman. Kemudian hasil analisis tersebut diolah menggunakan analisis SWOT dan triangulasi untuk menghasilkan strategi penataan permukiman yang tepat. Hasil dari penelitian ini yaitu terumuskannya upaya untuk menangani permukiman liar di RT.010 dengan menggunakan pendekatan penataan on-site reconstruction dan terdapat strategi penataan yang dikelompokkan menjadi empat pilar sesuai dengan pilar permukiman berkelanjutan. Kata kunci : permukiman liar, permukiman berkelanjutan, penataan kawasan, strategi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2405310067

Keyword
permukiman liar permukiman berkelanjutan penataan kawasan strategi