Identifikasi Zona Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Schlumberger (Studi Kasus : Desa Menggung, Cepu, Blora, Jawa Tengah)
Blora terletak pada area pegunungan kapur. Secara geografis, blora termasuk
daerah dataran rendah dengan ketinggian terendah 30 hingga 280 mdpl dan daerah
perbukitan dengan ketinggian tertinggi 500 mdpl. Sebagian wilayah Kabupaten
Blora merupakan daerah krisis air bersih, oleh karena itu perlu dilakukannya
penelitian mengenai potensi air tanah untuk mengetahui ketersediaan air tanah di
daerah Blora khususnya derah sekitar Desa Menggung. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui lapisan akuifer sebagai acuan dasar dalam melakukan
pengolahan sumber daya air tanah untuk kebutuhan masyarakat di sekitar Desa
Menggung. Pengukuran dilakukan menggunakan metode Geolistrik Konfigurasi
Wenner Schlumberger dengan panjang lintasan 110 meter dan jumlah elektroda
sebanyak 56 elektroda. Hasil yang didapat dari pengolahan data 2D berupa
litologi bawah permukaan dan zona akuifer. Berdasarkan litologi yang dihasilkan
terdapat 3 lapisan, dimana pada zona resistivitas rendah dengan nilai resistivitas
kurang dari 3,22 Ωm terukur pada kedalaman 0 meter sampai 10 meter terindikasi
sebagai batu pasir, pada zona resistivitas sedang dengan nilai resistivitas 3,22 Ωm
sampai 9,44 Ωm terukur pada kedalaman 15 meter sampai 20 meter terindikasi
sebagai batu lempung berpasir, dan pada zona resistivitas tinggi dengan nilai
resistivitas lebih dari 9,44 Ωm terukur pada kedalaman 10 meter sampai 15 meter
terindikasi sebagai batu lempung. Berdasarkan litologi tersebut dapat
diidentifikasi daerah penelitian memiliki akuifer jenis bebas (unconfined aquifer).
Kata kunci : Air tanah, Akuifer, Metode Geolistrik
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2405310057
Keyword
Kata kunci : Air tanah, Akuifer, Metode Geolistrik