(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Zona Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Schlumberger (Studi Kasus : Desa Menggung, Cepu, Blora, Jawa Tengah)


Blora terletak pada area pegunungan kapur. Secara geografis, blora termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian terendah 30 hingga 280 mdpl dan daerah perbukitan dengan ketinggian tertinggi 500 mdpl. Sebagian wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air bersih, oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian mengenai potensi air tanah untuk mengetahui ketersediaan air tanah di daerah Blora khususnya derah sekitar Desa Menggung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lapisan akuifer sebagai acuan dasar dalam melakukan pengolahan sumber daya air tanah untuk kebutuhan masyarakat di sekitar Desa Menggung. Pengukuran dilakukan menggunakan metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Schlumberger dengan panjang lintasan 110 meter dan jumlah elektroda sebanyak 56 elektroda. Hasil yang didapat dari pengolahan data 2D berupa litologi bawah permukaan dan zona akuifer. Berdasarkan litologi yang dihasilkan terdapat 3 lapisan, dimana pada zona resistivitas rendah dengan nilai resistivitas kurang dari 3,22 Ωm terukur pada kedalaman 0 meter sampai 10 meter terindikasi sebagai batu pasir, pada zona resistivitas sedang dengan nilai resistivitas 3,22 Ωm sampai 9,44 Ωm terukur pada kedalaman 15 meter sampai 20 meter terindikasi sebagai batu lempung berpasir, dan pada zona resistivitas tinggi dengan nilai resistivitas lebih dari 9,44 Ωm terukur pada kedalaman 10 meter sampai 15 meter terindikasi sebagai batu lempung. Berdasarkan litologi tersebut dapat diidentifikasi daerah penelitian memiliki akuifer jenis bebas (unconfined aquifer). Kata kunci : Air tanah, Akuifer, Metode Geolistrik

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2405310057

Keyword
Kata kunci : Air tanah, Akuifer, Metode Geolistrik