(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemanfaatan Kacang Babi (Vicia faba) sebagai Koagulan Alami untuk Menurunkan COD dan TSS pada Limbah Cair Tempe (Studi Kasus: Industri Tempe Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim)


Tempe merupakan produk kedelai tradisional yang berasal dari Indonesia. Namun, pada proses pembuatan tempe akan menghasilkan limbah dari hasil perebusan, perendaman dan pencucian kedelai dengan kandungan COD dan TSS yang melebihi standar baku mutu. Pengolahan air limbah tempe dengan menggunakan metode koagulasi flokulasi dapat diterapkan karena lebih efektif dan mudah. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai koagulan alternatif adalah kacang babi (Vicia faba). Limbah cair diambil dari salah satu industri tempe di Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halim. Analisis dilakukan untuk mendapatakan dosis optimum dengan menggunakan variasi dosis koagulan adalah 200 mg/l, 400 mg/l, 600 mg/l, 800 mg/l dan 1000 mg/l dengan kecepatan pengadukan cepat 100 rpm selama 3 menit, pengadukan lambat 40 rpm selama 15 menit dan pengendapan selama 60 menit. Hasil karakteristik uji FTIR kacang babi tersusun atas gugus hidroksil, gugus karboksil dan gugus amina. Dosis optimum suspensi kacang babi berada pada variasi dosis 800 mg/l dengan efisiensi penurunan nilai COD dan TSS berturut-turut sebesar 64

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2405280040

Keyword
Air limbah tempe, kacang babi (Vicia faba), koagul