(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pembuatan Peta Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Dengan Menggunakan Metode skoring dan Pembobotan (Studi Kasus: Kabupaten Lampung Barat)


INTISARI Bencana alam merupakan fenomena alam yang terjadi setiap saat yang dapat menimbulkan kerugian material dan immaterial bagi Masyarakat. Bencana yang hampir terjadi pada setiap wilayah di Indonesia terutama saat intensitas hujan tinggi adalah bencana tanah longsor, karena sekitar 45% luas lahan di Indonesia adalah lahan pegunungan berlereng yang peka terhadap longsor dan erosi. Salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki topografi pegunungan yaitu Kabupaten Lampung Barat. Hal ini dikarenakan Kabupaten Lampung Barat dikelilingi pegunungan Bukit Barisan dan juga dilalui oleh sesar Semangko. Berdasarkan beberapa penelitian, Kabupaten Lampung Barat masuk kedalam zona merah terkait dengan bencana tanah longsor karena 50% merupakan area dengan rawan tanah longsor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter penyebab tanah longsor, dan wilayah mana saja di Kabupaten Lampung Barat yang memiliki tingkat rawan tanah longsor. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu skoring dan pembobotan sebagai acuan perhitungan tingkat rawan bencana longsor. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu wilayah rawan tanah longsor terbagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Peta kerawanan tanah longsor dihasilkan dari analisis parameter-parameter penyebab tanah longsor. Berdasarkan hasil analisis kerawanan tanah longsor, tingkat kerawanan tanah longsor di Kabupaten Lampung Barat didominasi oleh kelas tinggi yang memiliki luas 124.406,90 hektar (64,28%) kelas rendah memiliki luas 758,9 hektar (0,4%), kelas sedang memiliki luas 28.479,57 hektar (14,71%), dan kelas sangat tinggi memiliki luas 39.897,41 hektar (20,61%). Kata Kunci: Longsor, Skoring dan Pembobotan, Kelas Rawan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2404260008

Keyword
Kata Kunci: Longsor, Skoring dan Pembobotan, Kelas