PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM DI KELURAHAN KARANGREJO KECAMATAN METRO UTARA PROVINSI LAMPUNG
Pada tahun 2022 cakupan pelayanan UPTD PAM Kota Metro tercatat sebesar
9,8%, angka ini masih jauh dari target MDG’s sebesar 100%. Minimnya cakupan
pelayanan UPTD PAM disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kurangnya
sosialisai, edukasi dan pola hidup sehat terhadap penggunaan air bersih yang
menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan air tanah. Hal ini terlihat
berdasarkan daerah pelayanan UPTD PAM, saat ini masih terdapat 1 Kecamatan
yaitu Kecamatan Metro Utara dengan 3 Kelurahan yang belum terlayani air bersih
oleh UPTD PAM salah satunya Kelurahan Karangrejo. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan ialah melakukan pengembangan sistem jaringan distirbusi air
minum. Dalam merencanakan pengembangan jaringan distribusi air bersih maka
dilakukan perhitungan kebutuhan air berdasarkan proyeksi jumlah penduduk
dengan metode geometrik, dari hasil perhitungan jumlah penduduk Kelurahan
Karangrejo 20 tahun mendatang sampai 2042 sebesar 18.032 jiwa dengan debit
pelayanan sebesar 31,11 L/detik dan memanfaatkan Reservoir Iringmulyo sebagai
sumber airnya. Pengembangan jaringan pipa terdiri dari jaringan sekunder dan
tersier dan rencana jenis pipa yang digunakan HDPE dengan diameter Ø110mm,
Ø75mm, Ø50mm, Ø40mm, Ø32mm dan Ø25mm. Analisa jaringan pipa
mennggunakan perhitungan Hazen Williams melalui software EPANET. Hasil
analisis hidrolisis menunjukan sisa tekan di semua junction sesuai kriteria standar
yang berlaku yaitu minimum 5 m, kecepatan aliran berkisar 0,1 m/s - 4,17 m/s.
Total RAB perencanaan pengembangan jaringan distribusi sebesar
Rp2.021.411.377.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2404190006
Keyword
Kebutuhan Air Bersih, Jaringan Distribusi, EPANET