(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE RMR, SMR, ANALISIS KINEMATIK, DAN Q-SLOPE PADA DAERAH TANJUNG GADING, KECAMATAN KEDAMAIAN, BANDAR LAMPUNG


Kota Bandar Lampung memiliki topografi yang cukup beragam berupa lembah maupun punggungan bukit. Daerah rawan longsor di Kota Bandar Lampung terdiri dari 15 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan kedamaian dengan topografi punggungan dan lembah. Daerah penelitian berada di Jalan Meranti Gunung, Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung. Kegiatan pertambangan dilakukan pada salah satu bukit di daerah penelitian. Lereng pada daerah penelitian memiliki jarak yang dekat dengan permukiman warga. Penambangan yang dilakukan oleh warga sekitar dapat menimbulkan beberapa ancaman seperti gerakan massa batuan dan bertambahnya kemiringan lereng. Sudut kemiringan lereng pada daerah penelitian termasuk kategori sangat curam yaitu 86° dan 88°. Sudut kemiringan yang sangat curam dapat menyebabkan terjadinya longsoran apabila tidak dilakukannya analisis terkait kestabilan lereng. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jenis longsoran yang terjadi pada daerah penelitian, menganalisis tingkat kestabilan lereng, memberikan rekomendasi sudut kemiringan lereng yang stabil, dan menentukan jarak potensi longsoran pada daerah penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian tugas akhir adalah metode Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR), analisis kinematik, dan Q-slope. Pengambilan data lapangan berupa data sampel batuan, RMR, SMR, Q-slope, foto drone daerah penelitian, data kekar, data orientasi lereng, dan data kemiringan lereng. Hasil perhitungan data RMR untuk keempat scanline menunjukkan kelas II dengan kondisi massa batuan yang tergolong baik. Hasil analisis SMR untuk scanline 1 jenis longsoran planar termasuk pada kelas V (sangat buruk) dan wedge termasuk kelas III (normal). Scanline 2 untuk jenis longsoran planar termasuk pada kelas V (sangat buruk) dan wedge termasuk kelas IV (buruk). Scanline 3 untuk jenis longsoran planar termasuk pada kelas IV (buruk) dan wedge termasuk kelas IV (buruk). Scanline 4 untuk longsoran planar termasuk pada kelas IV (buruk) dan wedge termasuk kelas V (sangat buruk). Jenis longsoran yang terjadi berdasarkan analisis kinematik pada keempat scanline adalah longsoran planar dan wedge. Hasil Q-slope pada lereng 1 dan lereng 2 menunjukkan bahwa lereng tidak stabil. Hasil sudut kemiringan yang stabil pada lereng 1 adalah 72° dan lereng 2 adalah 72°. Jarak longsoran lereng sangat bervariatif. Hal ini dapat dipengaruhi oleh geometri lereng.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2403260008

Keyword
RMR, SMR, Q-slope, Kestabilan lereng, Analisis kin