Pendayagunaan Kitosan Dari Limbah Kulit Udang Litopenaeus Vannamei Sebagai Koagulan Alami Pada Air Gambut
Limbah kulit udang mengandung kitin yang merupakan polimer N-asetil-Dglukosamin. Biopolimer ini merupakan paling banyak kedua setelah selulosa. Pemanfaatan limbah kulit udang menjadi pilihan sebagai koagulan karena dinilai
ramah lingkungan. Air gambut merupakan sumber air baku yang berpotensi untuk diolah menjadi air bersih. Warna yang kuning atau coklat tua pada air gambut berasal dari tingginya kandungan organik (humus) yang terlarut dalam
bentuk asam humus, diantaranya kandungan asam humat dan asam fulvat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi sampel asam humat setelah ditambahkan koagulan kitosan kulit udang Litopenaeus Vannamei dengan variasi
waktu pengendapan, variasi pH sampel, variasi konsentrasi larutan dan variasi konsentrasi koagulan serta mengetahui kinerja koagulan kitosan pada pengaplikasian air gambut dan mengetahui nilai pH, warna serta total organik
karbon setelah pengaplikasian air gambut. Metode yang dilakukan meliputi pembuatan koagulan, karakterisasi koagulan, pembuatan kurva standar asam humat, pengujian koagulasi asam humat dan pengaplikasian air gambut
dilakukan analisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 288 nm dan karakterisasi FTIR serta SEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan waktu pengendepan optimum pada 20 menit, pH optimum 6,
konsentrasi asam humat optimum 25 ppm dan konsentrasi koagulan optimum 20 ppm. Kitosan dapat digunakan sebagai koagulan alami dalam pengolahan air gambut serta dapat menurunkan parameter warna serta total organik karbon dan meningkatkan pH. Nilai pH air gambut mengalami kenaikan menjadi 6,03. Nilai warna mengalami penurunan menjadi 0,51 Unit Pt-Co dan total karbon organik menjadi 14,5 mg/L.
Kata kunci : Air Gambut, Asam Humat, Kitosan, Koagulasi
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2403260002
Keyword
Air Gambut, Asam Humat, Kitosan, Koagulasi