PENGUKURAN AWAL PENURUNAN MUKA TANAH MENGGUNAKAN WATERPAS DI SEPANJANG JALAN RYACUDU DENGAN METODE CROSS SECTION
Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung mencapai 1.209.937 jiwa. Proses
peningkatan tersebut melibatkan pembangunan infrastruktur dan eksploitasi air
tanah yang berlebihan. Infrastruktur jalan menjadi fokus pembangunan di Bandar
Lampung, terutama jalur penghubung antarkota yang memiliki peran vital dalam
mendukung kelancaran akses transportasi. Dalam konteks ini, penting untuk
memastikan keberlanjutan infrastruktur jalan yang memadai. Dampak negatif yang
perlu diperhatikan adalah penurunan muka tanah (land subsidence) pada jalur
transportasi tersebut. Pemantauan infrastruktur jalan diawali dengan pengukuran
permukaan tanah, terutama di Jalan Ryacudu, Sukarame, Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi perubahan penurunan muka
tanah pada Jalan Ryacudu dalam berbagai kondisi.
Metode penelitian yang diterapkan menggunakan long section dan cross
section dengan alat ukur waterpas, melibatkan dua sesi pengukuran. Pengukuran
dilakukan dengan interval jarak per-STA 50 m di sekitar Jalan Ryacudu. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki potensi penurunan muka tanah dan
menghasilkan informasi yang dapat mendukung keberlanjutan infrastruktur jalan di
Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil pengolahan dapat diketahui bahwa pada
pengukuran long section hanya terdapat perbedaan 1 milimeter dan pada
pengukuran cross section terdapat perbedaan yang variatif pada masing-masing
STA. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti intensitas kendaraan, daerah
penelitian yang saat ini berfungsi sebagai daerah komersil, dan terdapatnya
konstruksi pembangunan jalan pada daerah penelitian yaitu Jalan Ryacudu, Kota
Bandar Lampung, Lampung.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2403190002
Keyword
Penurunan muka tanah, Waterpas, Long section, Cro